Liputan6.com, New York - Majalah TIME telah memilih Kanselir Jerman Angela Merkel sebagai 'Person of The Year' tahun 2015 karena keberhasilannya menyelesaikan krisis Yunani. Alasan lainnya adalah keberaniannya membuka pintu perbatasan bagi para pencari suaka Suriah ke Eropa.
Markel adalah perempuan keempat yang terpilih sebagai Tokoh Tahun Ini, setelah TIME membuka kontes tersebut untuk perempuan di tahun 1936. Ia juga adalah perempuan pertama yang dapat penghargaan atas namanya itu semenjak 1986.
Sebelumnya, kelompok perempuan Cynthia Cooper dari Worldcom, Coleen Rowley dari FBI, dan Sherron Watkins dari Enron--sebagai para whistleblowers atau para pembisik, dimahkotai penghargaan ini pada 1986. Masing-masing perempuan itu menjadi pembocor melaporkan kebusukan institusinya bekerja.
Advertisement
Baca Juga
Sejak awal 2015 Time telah memonitor gerak gerik Merkel.
"Merkel telah memainkan peran penting dalam menyelesaikan masalah krisis di Eropa. Ia juga memimpin Barat dalam merespon tindakan Rusia terhadap Ukraina," tulis TIME seperti dilansir dari The Guardian, Rabu 9 Desember 2015.
"Kendati demikian, kebangkrutan Yunani mengancam keuangan Eurozone, krisis migran dan pencari suaka mengancam prinsip 'perbatasan yang terbuka'. Dan akhirnya, serangan teroris Paris menutup pintu dan tembok serta tak mempercayai satu sama lain." kata pernyataan TIME.
Merkel oleh TIME dideskripsikan sebagai politikus yang merangkak dari bawah.
Ia lahir di Hamburg pada 1954, lalu pindah ke timur Jerman saat masih kecil. Ia tumbuh di saat pengaruh Rusia begitu kuat dan belajar ilmu kimia.
Setelah itu, ia memasuki kancah politik pada usia 30an. Merkel perlahan-lahan mulai memperlihatkan kepiawannya dan terpilih menjadi kanselir pada 2005. Ini adalah tahun ke-10 di kantornya. Gaya kepemimpinannya disebut oleh TIME sebagai membosankan, tak elegan, tak punya karisma. Beberapa ahli politik memanggilnya, the politic of baby steps, atau memimpin dari belakang.
Namun menurut editor TIME, Nancy Gibbs mengatakan, "Tak ada yang sungguh-sungguh melayani negaranya sedemikian rupa selain dia. Ia adalah orang yang berdiri melawan tirani, serta mengajarkan kita tentang moral kepemimpinan. Sesuatu yang jarang dipunyai oleh para pemimpin dunia. Pantas buat Merkel untuk kami pilih menjadi tokoh tahun ini," tulisnya.
Finalis TIME tahun ini asalah, pendiri Uber, sebuah aplikasi berbagi kendaraan, Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin ISIS dan Donald Trump.