Sukses

Top 3 Global: Kisah Pilot Tanpa Lengan Paling Diburu

Kisah dan pencapaiannya mengispirasi ribuan manusia di dunia. Membuktikan, disabilitas bukan halangan.

Liputan6.com, Jakarta - Jessica Cox terlahir tanpa lengan dan tangan. Namun, ia bisa melakukan banyak hal, bahkan lebih dari yang mampu dikerjakan orang yang memiliki anggota tubuh lengkap.

Perempuan itu bisa membuka kaleng, makan sushi, mengenakan maskara sendiri, main piano, mengemudi, menyelam, memanjat tebing, berselancar, menguasai bela diri, bahkan menerbangkan pesawat!

Kisah wanita tanpa lengan yang menjadi pilot menjadi berita yang telah menarik minat pembaca Liputan6.com kanal Global edisi Minggu (13/12/2015) hingga kini.

Sementara itu masih dua berita lainnya yang telah menyedot perhatian pembaca adalah keberadaan kuda nil di Afrika yang terancam dan armada elite yang bertugas untuk menangkap drone-drone liar.

Selengkapnya Top 3 Global:

1. Kisah Jessica Cox, Pilot Pertama di Dunia yang Tak Punya 2 Tangan

Jessica Cox membuktikan, disabilitas bukan halangan untuk maju (Today.com)

Jessica dan dokter sama sekali tak tahu mengapa ia bisa mengalami kondisi seperti itu. Tak ada masalah dalam kandungan ibunya -- seorang perawat yang tak pernah menelan sebutir aspirin pun saat hamil dan tahu benar soal kesehatan.

Apa pun, ketabahan dan dukungan orang-orang terdekat membuat Jessica tumbuh menjadi perempuan hebat.

Selengkapnya...

2. Kuda Nil Si Gembul yang Terancam Kehilangan 'Kubangan'

Perut gembul berpadu dengan mata sipit, telinga kecil, dan moncong besarnya membuat kuda nil nampak lucu.

Hewan asli Afrika ini tak bisa hidup jauh dari air. Mereka menghabiskan hingga 16 jam per hari di dalam air. Hal itu demi menjaga suhu tubuh mereka tetap dingin di tengah teriknya Afrika.

Namun kini keberadaan kuda nil mereka terancam. Afrika mulai kekurangan subsidi air. Mereka harus bersaing dengan manusia yang juga memiliki kebutuhan yang sama untuk mengairi perkebunan kapas dan tembakaunya.

 Selengkapnya...

3. Keren, Aksi Armada Elite Polisi Jepang Jaring 'Drone Liar'

Drone radio aktif di kantor Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. (Reuters)

Kepolisian Tokyo bakal meluncurkan armada elite yang bertugas mencegat drone dan menangkap pesawat tak berawak mencurigakan yang terbang di atas lokasi sensitif.

Kesatuan polisi anti huru-hara mengendalikan drone pencegat yang dilengkapi kamera untuk mengejar pesawat tak berawak yang diduga memata-matai bangunan, termasuk kantor Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

Menggunakan jaring, drone liar akan dijerat dan diturunkan paksa jika operatornya mengabaikan peringatan yang diberikan.

Selengkapnya...