Liputan6.com, Canada - Steve Baker, pria berusia 62 tahun ini punya panjang penis yang tak biasa. Boleh dibilang lumayan mungil karena ukurannya hanya 1 inci atau sekitar 2,5 cm.
Tadinya Baker mengira kalau cuma dia satu-satunya orang di dunia dengan kondisi tersebut. Baru tiga tahun belakangan ini pria itu sadar kalau ternyata dia tak sendiri.
Kondisi semacam ini dikenal sebagai hypospadias -- cacat bawaan pada penis, seperti dikutip dari Mirror, Selasa (15/12/2015), dan terjadi pada satu dari setiap 125 pria.
Advertisement
Ada sekitar 1.500 prosedur tindakan dilakukan untuk memperbaiki kekurangan organ tubuh di Britania Raya setiap tahunnya.
Mereka yang menderita kondisi semacam ini memiliki kelainan tak selalu pada keseluruhan bagian organ vitalnya. Tapi juga terkadang pada ujung atau bagian dasarnya.
Umumnya para penderita kelainan tersebut memiliki ‘penis mikro’ yang berukuran panjang kurang dari 2,75 inci atau sekitar 7 cm.
Kehidupan Steve dulunya selalu terganggu akibat ukuran alat vitalnya yang kecil ini. Namun setelah ia tahu bukan satu-satunya yang mengalami kondisi tersebut, perasaan tenang pun dialaminya.
Steve yang berasal dari Essex mengatakan kalau alat vitalnya hanya sedikit lebih panjang dari 1 inci sekitar 2,5 cm, dan jadi sekitar 4 inci mencapai 10 cm saat sedang ereksi.
"Ini sangat mempengaruhi kepercayaan diri dan kepribadianku secara keseluruhan, karena anggapan sosial akan pentingnya ukuran penis pria,” sebut Steve.
Pria yang gemar berenang ini menggambarkan masa-masa mengenakan celana pendek sebagai suatu 'siksaan'. Hingga akhirnya beralih menjadi seorang petani dan pindah ke New Zealand.
Walaupun kedua saudaranya tak pernah mengolok-olok, saat berusia 21 tahun dia menjalani operasi. Namun ternyata hal itu malah menyebabkan masalah tambahan. Seorang spesialis urologi memutuskan untuk menyunat Steve, namun secara tak sengaja membuang saraf-saraf di ujung penisnya.
Hal ini menyebabkan dia menjadi sangat sulit orgasme.
Steve akhirnya menemukan kekasih hatinya yang juga saudari teman baiknya, saat berusia 29 tahun. Mereka akhirnya menikah dan menetap di pinggiran Edmonton di Alberta, Kanada -- tempat Steve bekerja sebagai akuntan di industri migas.
Mereka memiliki dua anak yang saat ini berusia 30 dan 28 tahun.
Namun pernikahannya kandas pada 2001. Steve mengatakan kalau dia dan pasangannya tak ditadirkan untuk hidup bersama sehingga 'kehidupan seksnya sangat sulit'.
Sejak bercerai, Steve tak lagi menjalin hubungan dengan wanita lain. Sekarang dia sudah pensiun sambil menikmati alam lepas Kanada dengan hiking, bersepeda, dan bermain bulu tangkis.
Dia sedikit lega setelah mengetahui dari beberapa grup di internet kalau kondisinya tersebut ternyata jauh lebih umum terjadi.
"Sangat lega rasanya sewaktu tahu kalau bukan aku saja yang seperti ini (mengalami kelainan alat kelamin)," ucap Steve. (*)