Liputan6.com, New York - Hari ini 55 tahun silam, terjadi kecelakaan udara begitu dahsyat. 2 Pesawat bertabrakan. Tak hanya para penumpang kapal terbang yang menjadi korban, pengguna jalan di darat pun meregang nyawa karenanya.
Dilansir dari History Channel, total ada 134 orang menjadi korban tewas. Insiden itu juga disebut-sebut sebagai tabrakan udara paling tak disangka yang terjadi di kota besar dalam sejarah AS kala itu.
Sebelum kecelakaan terjadi, 16 Desember 1960 pagi, cuaca saat itu di New York tengah bersalju. Penerbangan pesawat United Airlines DC-8 dari Inggris ke Chicago menuju Bandara Idlewild (sekarang Bandara Internasional John F. Kennedy) di Queens selatan berjalan normal.
Advertisement
Pada saat yang sama, sebuah kapal terbang TWA Super Constellation dari Dayton, Ohio menuju Bandara LaGuardia di Queens utara juga mengudara.
Karena cuaca bersalju tersebut, pesawat United DC-8 melakukan pola penerbangan holding pattern. Namun pilot salah perhitungan dan kapal terbangnya masuk ke jalur penerbangan TWA.
Baca Juga
Lalu musibah itu pun terjadi. Boom...! Pesawat beradu keras. Hadiah Natal yang dibawa oleh penumpang pesawat pun berserakan di jalan-jalan.
"Kejadiannya seperti cerita dongeng. Tiba-tiba ada ledakan. Pesawat jatuh dan orang-orang mulai berteriak. Aku berpegangan pada kursi dan kemudian kapal terbang yang kunaiki jatuh," kata penumpang berusia 11 tahun bernama Stephen Baltz.
Baltz awalnya selamat dari kecelakaan itu, tapi ia meninggal karena luka-lukanya yang begitu parah.
Pesawat TWA jatuh ke Miller Field, lapangan terbang militer di Staten Island. Pesawat United DC-8 itu kehilangan salah satu bagian mesinnya dan sayap kanan. Kapal terbang itu terhempas di wilayah Park Slope, Brooklyn.
Kapal terbang tersebut awalnya mengarah ke Academy St Agustinus, namun akhirnya ia menabrak sebuah gedung apartemen dan Pillar of Fire Church. Puluhan bangunan lainnya terbakar akibat ledakan yang timbul.
Upaya pemadam kebakaran berlangsung selama hampir 72 jam karena ada beberapa titik api akibat kecelakaan pesawat tersebut.
"Atap apartemen runtuh dan aku melihat langit," cerita Nyonya Robert Nevin yang sedang duduk di sebuah apartemen lantai atas ketika pesawat menabrak gedung.
128 orang yang berada di kedua pesawat meregang nyawa. Pun dengan 6 orang yang berada di jalanan. Termasuk Wallace Lewis, penjaga gereja berusia 90 tahun, dan dua orang yang menjual pohon Natal di dekat rumah ibadah tersebut.
Di belahan bumi lain pada tanggal 16 Desember tahun berbeda, 1899, tercatat sebagai momen pertama kali dibentuknya klub sepak bola Italia, AC Milan. Sementara pada tahun 1922, Presiden Polandia, Gabriel Narutowicz dibunuh.