Liputan6.com, Stockholm - Kepolisian Swedia kini tengah menyelidiki surat kaleng bernada ancaman yang diterima warga. Pengirimnya yang mengaku sebagai ISIS, mengancam akan memenggal kepala bagi mereka yang tak bersedia pindah agama atau membayar pajak alias upeti pada organisasi teroris itu.
Surat berbendera ISIS dan tak beralamat pengirim itu ditemukan sejumlah warga di kotak pos rumah mereka di berbagai wilayah di Stockholm. Isi surat itu juga mengatakan bahwa polisi tidak akan bisa menyelamatkan penduduk dari pembunuhan.
Baca Juga
Baca Juga
Selain ancaman tersebut, peneror juga sesumbar akan menyerang pemukiman warga dalam waktu dekat. Oleh karena itu, polisi kini bersiaga di tiap sudut kota.
Advertisement
Kepala polisi Sigtuna, 60 kilomoter dari Stockholm, Emil Andersson mengatakan bahwa mereka tidak bisa menganggap enteng ancaman surat kaleng itu. Ia juga mengatakan bahwa dinas intelejen turut berpartisipasi menguak siapa dalang pengirim surat itu.
Tensi mencekam di Swedia semenjak negara itu membuka pintu bagi para pencari suaka dari Suriah. Tahun ini, mereka menerima lebih dari 200.000 pengungsi, seperti dilansir dari Daily Mail, Rabu (16/12/2015).
Kendati demikian, para pencari suaka itu juga tak lepas dari bahaya. Beberapa hari sebelumnya, tembok di kamp tempat mereka tinggal dicorat-coret oleh orang tak dikenal.
Sejauh ini, belum ada orang yang ditahan terkait dengan surat kaleng dan vandalisme.