Sukses

Kisah Sepasang Transgender Muda yang Ingin Menikah dan Punya Anak

Menjadi transgender bukan berarti tak menemukan cinta. Jasmine dan Ryan yang sesama transgender menemukan cinta dan ingin berkeluarga.

Liputan6.com, California - Jasmine Merio dan Ryan Said merupakan sepasang transgender. Jasmine terlahir sebagai laki-laki, dan Ryan sebagai perempuan.

Keduanya menemukan cinta sejak secara online, dan mengaku merasa sama seperti pasangan lainnya. Mereka juga berencana akan menikah dan mempunyai momongan di kemudian hari.

Ryan (24) asal Ontario, Kanada sudah menjalani hidup sebagai pria selama empat tahun, dan Jasmine (18) dari California memulai operasi transisi dua tahun lalu.

Jasmine mengungkapkan pada Daily Mail, Kamis (17/12/2015): "Hubungan kami sempurna karena kami berdua tahu bagaimana rasanya menjadi pria dan wanita, sehingga kami bisa mengerti satu sama lain dan apa yang kami inginkan.

"Saya bersyukur Ryan juga transgender, karena ketika saya mengalami masa sulit, ia mengerti.

"Ia orang yang bisa saya andalkan, karena ia tahu apa yang saya alami."

Ryan (kiri) dan Jasmine (kanan) di masa lalu. (foto: Daily Mail)

Namun, sebelum menemukan kebahagiaan bersama, pasangan ini menghadapi banyak tantangan dalam hidup.

"Tumbuh besar sungguh merupakan masa sulit, saya tak mengerti diri saya sendiri, hanya tahu ada yang salah," Ryan menjelaskan. 

"Orangtua saya memaksa saya menjadi gadis feminin, sedangkan saya menyukai pakaian laki-laki.

"Ketika saya coming out (terang-terangan mengakui identitas yang disembunyikan) keluarga saya sama sekali tak menerimanya, mereka membuat saya susah, dan mengatakan saya mempermalukan keluarga.

"Mereka membawa saya ke psikiater dan terapis mengira saya sakit."

Jasmine pun mengalami hal serupa di masa lalunya.

"Saya selalu suka bermain Barbie, dan benda-benda untuk laki-laki tidak cocok untukku. "Saya selalu merasa, saya seharusnya jadi perempuan, mungkin sejak masih TK.

Saat berusia 16 ia kerap bertemu dengan gadis transgender. Jasmine ingin jadi seperti dirinya, menemukan jati dirinya yang baru.

"Suatu hari, saya mengobrol dengan istri kakak saya, dan ia menyarankan saya untuk menjadi diri sendiri dan tak memerdulikan apa kata orang."

"Ia mengajak saya berbelanja pakaian untuk kembali ke sekolah, dan menyarankan saya untuk memakai pakaian wanita dan membantu saya. Saya pergi ke sekolah sebagai perempuan, dan menyukainya.

Jasmine dan Ryan bertemu di Instagram dan mengobrol lewat Skype selama satu bulan sebelum bertemu muka.

Ryan mengatakan: "Ia mengirim pesan duluan, dan saya awalnya tak tertarik, karena mengira ia tipe gadis 'Legally Blonde', namun saya mencoba.

Jasmine yang kini sudah menjadi gadis cantik. (foto: Daily Mail)

"Saya terus mengobrol dengannya, dan ia gadis paling manis yang pernah berbicara dengan saya.

"Sepertinya ini cinta pada pandangan pertama, saya tak bisa berhenti menatapnya."

Ryan dan Jasmine keduanya menjalani perawatan hormon yang membantu mereka bertransisi ke tubuh baru yang mereka inginkan.

Ryan mengatakan: "Saya mengonsumsi testosterone, yang disebut delatestryl, saya melakukannya setiap dua minggu sekali melalui suntikan.

"Ketika bulu-bulu tumbuh di wajah saya, saya sungguh bahagia, sehingga rasanya tak ingin pernah bercukur."

Ryan yang sudah menjadi pemuda gagah. (foto: Daily Mail)

Jasmine menambahkan: "Perlu waktu dua bulan untuk buah dada saya tumbuh, belum sepenuhnya, masih seperti kuncup namun saya sangat bahagia.

"Banyak laki-laki yang mengirim pesan dan menggoda saya sejak saya bertransisi.

"Ryan kadang-kadang cemburu, namun saya membuatnya merasa seperti pria sepenuhnya, dan mengatakan ia tak berbeda dari pria umumnya, dan saya senang membuatnya bahagia."

Keduanya berencana melakukan operasi penuh dan menikah di kemudian hari, juga memiliki anak, dengan sperma yang masih dimiliki Jasmine, dan sel telur Ryan.

Jasmine mengungkapkan: "Kami berencana melakukan operasi lagi sebelum memiliki anak."

Ryan pun menambahkan, memberi saran untuk mereka yang merasa seperti dirinya: "Saya ingin mereka yang melalui apa yang kita lalui tahu, bahwa mereka tak boleh menyerah, dan bicara pada seseorang. Setidaknya ada satu orang di luar sana yang mengerti perasaanmu."