Sukses

Asal-usul Manusia Berbusana

Pakaian menjadi norma bagi manusia modern, padahal spesies manusia lainnya tak berbusana. Apa penjelasannya?

Liputan6.com, Jakarta Manusia lahir tanpa busana. Namun, pakaian juga melindungi manusia dari udara panas dan dingin, dan menjaga tubuh tetap bersih. Pada manusia modern, mengenakan pakaian merupakan norma. Berbeda halnya dengan manusia gua yang baik-baik saja walau tak berbusana.

Pertanyaannya, sejak kapan manusia mengenakan pakaian?

Menentukan tepatnya manusia mulai mengenakan pakaian merupakan tantangan. Itu sebagian besar karena pada awal penemuannya, pakaian cepat rusak, sehingga sangat sulit menemukan bukti arkelogis kapan pakaian mulai dikenakan.

Dilaporkan Today I Found Out, Jumat (18/12/2015), ada beberapa teori berbeda mengenai apa yang ditemukan arkeologis. Contohnya, berdasarkan riset perubahan warna kulit secara genetis, manusia berkurang drastis bulu tubuhnya sekitar 1 juta tahun lalu. Waktu ini dianggap ideal bagi manusia mulai mengenakan pakaian yang menjaga tubuh mereka tetap hangat.

Alat untuk menguliti hewan pertama, yang diduga digunakan untuk mengambil kulit hewan untuk pembuatan pakaian, tercatat ditemukan 780.000 tahun lalu. Namun kulit hewan memiliki kegunaan lainnya, seperti untuk tempat tinggal. Alat itu diperkirakan digunakan untuk kebutuhan tersebut, dan bukan untuk pembuatan pakaian.

Jarum dengan lubang mulai ada 40.000 tahun lalu. Alat tersebut mengacu pada petunjuk pakaian yang lebih kompleks. Artinya, pakaian sudah ada dalam waktu yang cukup lama.

Dengan itu, ilmuwan mulai mengumpulkan data alternatif yang bisa membantu menyelesaikan misteri kapan manusia mulai menutupi tubuhnya. 

Studi tahun 2013 dari University of Florida menyimpulkan bahwa manusia mulai mengenakan pakaian sekitar 170.000 ribu tahun lalu, sekitar akhir zaman es.

'Fesyen' manusia Jaman Es. (foto: age-of-the-sage.com)

Studi data tersebut dilakukan dengan mempelajari evolusi kutu. Ilmuwan mengobservasi bahwa kutu pakaian beradaptasi dengan baik pada pakaian. Ini melahirkan hipotesis bahwa kutu tumbuh berevolusi dengan hidup di pakaian. Hal ini memberi bukti bahwa mereka tak ada sebelum manusia mulai mengenakan pakaian. Penelitian menggunakan sekuensi DNA untuk menghitung kapan jenis kutu pakaian memisah dari spesies kutu kepala.

Penemuan ini penting sebab mereka menunjukkan bahwa pakaian ditemukan 70.000 tahun sebelum manusia mulai bermigrasi dari Afrika ke daerah dengan iklim yang lebih dingin. Penemuan pakaian kemungkinan menjadi satu faktor yang memungkinkan terjadinya migrasi besar-besaran. 

Waktu tersebut juga masuk akal, mempertimbangkan faktor iklim di era tersebut. Seperti yang dikatakan Ian Gilligan, dosen dari Australian National University, studi itu menunjukkan 'data yang tak diduga sangat awal untuk penemuan pakaian, jauh lebih awal dibanding bukti arkeologis kuat, namun masuk akal. Artinya, manusia modern kemungkinan mulai mengenakan pakaian dalam sehari-hari untuk menghangatkan tubuh, ketika mereka terekspos kondisi zaman es."

Mengenai kapan manusia berpindah dari kulit hewan ke tekstil, kain pertama yang dianggap merupakan 'nenek moyang' pakaian adalah kain felt. Dari situ, manusia kuno mulai menenun 27 ribu tahun lalu, berdasarkan bentuk keranjang dan tekstil di tanah liat. Sekitar 25.000 tahun lalu, patung Venus pertama--patung perempuan--terlihat mengenakan berbagai variasi pakaian, yang menunjukkan teknologi menenun sudah ada di masa itu.

Dari situlah, peradaban yang mulai maju menemukan variasi bahan yang bisa diwujudkan menjadi pakaian. Mesir kuno memproduksi kain linen sekitar 5.500 Sebelum Masehi (SM), sedangkan China kemungkinan mulai memproduksi kain sutra sejak 4.000 SM.

Namun, mengenai sejak kapan pakaian menjadi mode, dan bukan hanya menjaga tubuh hangat, dipikirkan dimulai relatif baru-baru ini.

Warna ungu yang menjadi warna penting di industri fesyen Abad ke-19. (foto: Tumblr/OMGThatDress)

Conton awal serat flax yang diwarnai ditemukan di gua Republic of Georgia pada 36.000 tahun lalu. Artinya, walau ada penambahan warna, pakaian di awal penemuan jauh lebih sederhana dari pakaian yang kita kenakan sekarang. Sebagian besar pakaian di masa lalu hanya diselempangkan di bahu dan diikat di bagian pinggang.

Sekitar pertengahan Abad ke-12, di beberapa belahan dunia, dengan perkembangan teknologi di abad-abad awal, mode pakaian mulai berubah secara drastis. Pakaian mulai dibuat pas badan dengan jahitan melekuk, renda, dan kancing. Warna kontras dan kain juga menjadi populer di Inggris. Pada masa ini, fashion di negara Barat berubah dengan cepat, sebagian besar berdasarkan estetika, sementara di kebudayaan lainnya, fesyen berubah umumnya hanya dengan pergolakan politik, diartikan perubahannya lebih lambat dibandingkan budaya lain.

Revolusi Industri memiliki dampak besar di industri pakaian. Pakaian kini bisa dibuat secara masal di pabrik, bukan hanya dibuat di rumah dan kemudian dibawa ke toko dan pasar untuk dijual.

Karena itu, pakaian menjadi jauh lebih murah, mengantarkan kepada orang-orang modern memiliki lemari yang jauh lebih besar, dan fashion kerap berubah-ubah.