Liputan6.com, Wuzhen - Terletak di pusat enam kota air kuno di Selatan Sungai Yangtze, di Provinsi Zhejiang, Wuzhen merupakan kota cantik dan bersejarah. Namun, daya tarik kota adalah kanal-kanalnya.
Sejarah kota dari 130 tahun yang lalu ditampilkan lewat jembatan batu kuno, jalan setapak batuan, dan ukiran kayu. Kota terletak di dataran tanah baru Hangzhou-Jiaxing-Huzhou di tepi kanal besar Beijing-Hangzhou, Tiongkok, aliran kanal buatan manusia yang dibangun dan terus dikembangkan selama ribuan tahun untuk menjadi jalur pertukaran produk dan budaya antar daerah Utara dan Selatan negara, sebelum kereta api ditemukan, dilaporkan Amusing Planet, Minggu (20/12/2015).
Baca Juga
Sungai dan kanal yang malang melintang di sekeliling kota diapit oleh rumah kuno yang masih ditinggali, beserta bangunan workshop dan toko yang dibangun dari kayu dan pilar batu. Sebagian rumah pinggir sungai tersebut dibangun pada dinasti Ming, pada abad ke-14.
Advertisement
Wuzhen yang menjadi UNESCO World Heritage Site ini dibangun akhir abad ke-9. Walaupun, masyarakat pertama yang mendiaminya datang dari Zaman Batu, 7 ribu tahun lalu. Selama lebih dari seribu tahun, Wuzhen tak pernah mengubah nama, sistem air, bahkan gaya hidup.
Bangunan tradisional, rel-rel kereta, dan jembatan, gerbang melengkung di seberang jalan, hunian megah dan lapangan luas, sungai dan beranda-beranda terjaga dengan baik.
Di sekeliling kota, kini ada lebih dari 40 hektar bangunan sisa abad ke-19, dan lebih dari 100 jembatan batu kuno dalam bentuk berbeda.
Kanal-kanal yang mengalir di penjuru Wuzhen membagi kota menjadi empat bagian: Dongzha, Nanzha, Xizha, dan Beizha. Turis lebih memilih mengunjungi Dongzha dan Xizha karena kedua kota relatif lebih berkembang dibanding kedua kota lainnya.
Dongzha menjaga bentuk pengaturan kota, sedangkan Xizha direkonstruksi untuk membentuk kembali penampilan gaya kuno kota air ini. Xizha memiliki penduduk lebih sedikit dan memberi akomodasi untuk turis.
Nama kota Wuzhen terdengar ketika dipilih menjadi tuan rumah World Internet Conference. Pada 16 Desember, edisi kedua konferensi digelar di kota itu.
Â