Sukses

Diprotes, Nama Taman 'Donald Trump' Minta Diganti

Merasa gerah dengan sepak terjang calon presiden AS Donald Trump, sejumlah upaya digagas untuk mengganti nama sebuah taman umum New York.

Liputan6.com, New York - Gerah dengan sepak terjang calon presiden AS Donald Trump, sejumlah anggota dewan legislatif negara bagian menggagas untuk mengganti nama sebuah taman umum di Westchester County di negara bagian New York.

Senator Daniel Squadron dan anggota DPRD Charles Lavine—keduanya dari Partai Demokrat—mengatakan akan mengajukan proposal undang-undang bernama 'Asalkan Bukan Trump' dan meminta Gubernur New York Andrew Cuomo untuk mencopot papan nama dari taman umum di Westchester County tersebut.

Sebuah taman di negara bagian New York menggunakan nama Donald J. Trump. (Sumber tegna-tv.com)

Dikutip Huffington Post, Senin (21/12/2015), Donald Trump menyumbangkan tanah seluas 440 hektar (1.760 juta meter persegi) pada tahun 2006 lalu, membatalkan rencana membangun lapangan golf. Karena keterbatasan anggaran, negara bagian New York menutup taman itu, meski papan namanya masih terpajang.

Lavine, dari dapil Long Island, mengusulkan mengganti nama taman dengan Peter Salem, seorang tentara Perang Revolusi Muslim yang berasal dari negara bagian Massachusetts yang bertempur untuk negara bagian New York. Selain itu, ada juga usulan untuk menggantinya dengan nama penyanyi dan pegiat Pete Seeger.

Kata Squadron, dari dapil Brooklyn, berujar, “Ucapan dan proposal diskriminatif oleh Trump tidak pantas dalam pemilihan presiden, dan tidak pantas untuk taman-taman di negara bagian New York. Ia telah membuat malu negara bagian ini dan tidak  pantas untuk mendapatkan penghormatan penamaan sebuah taman.”

Seorang wanita juru bicara untuk kampanye Trump menanggapi hal tersebut dengan mengingatkan bahwa taman itu berupa “hadiah $100 juta kepada negara bagian ini.”

Hope Hicks, melanjutkan, “Trump adalah capres AS unggul di Partai Republik. Ia bangga menjadi warga negara bagian New York dan telah mempekerjakan ribuan orang. Negara bagian tidak bisa menghapus namanya begitu saja.”

Semenara itu Hicks telah membeberkan pernyataan yang dibbuat oleh Trump yang mengatakan, “Kalau memang mau, mereka bisa kembalikan tanah itu kepada saya.”

Seorang jurubicara untuk gubernur Cuomo menolak memberikan komentar urusan ini. Pada Senin lalu, 14 Desember 2015, gubernur dari Partai Demokrat itu mengatakan bahwa komentar-komentar dan proposal Trump untuk membatasi imigrasi kaum muslim telah 'merendahkan' negara ini dan sebaliknya meningkatkan rekrutmen teroris di Amerika.

Kata Cuomo kepada CNN, “Dia mengipas-ngipas bara kebencian. Ada satu miliar muslim yang disindir hanya dengan satu kalimat itu. Pada saat ini kita tidak membutuhkan lebih banyak muslim sebagai musuh. Kita memerlukan sekutu.”

Cuplikan video ini mungkin bisa menjelaskan alasan keberatan terhadap Donald Trump, seperti yang dikatakan oleh para politisi Partai Demokrat di AS: