Liputan6.com, New York - Sekitar 200 pengunjuk rasa berkumpul di luar kantor Donald Trump di New York City, Amerika Seerikat (AS) pada Minggu 20 Desember 2015 waktu setempat. Mereka memprotes bakal calon presiden itu dengan tuduhan 'fasisme' dan 'rasisme', serta terkait seruannya kepada umat Islam yang dilarang memasuki negeri Paman Sam itu.
"Katakan tidak untuk fasisme, Katakan tidak untuk Trump," begitu bunyi salah satu plakat yang dibawa oleh beberapa demonstran di luar Trump Tower di Fifth Avenue, New York, AS seperti dikutip dari ABC News, Senin (21/12/2015).
Baca Juga
Tak lama kemudian, sekelompok demonstran muslim itu melakukan salat berjemaah di depan markas raja properti tersebut sebagai bagian dari aksi protes.
Advertisement
"Kami memulai protes pada bulan Juli, ketika Trump mengatakan orang-orang Meksiko adalah pengedar narkoba, penjahat dan pemerkosa," ucap salah satu demonstran, Jaime Gonzalez.
"Hari ini, kami di sini karena pernyataan ofensif tentang komunitas muslim," imbuhnya.
Aksi demonstrasi tandingan dari pendukung Donald Trump juga digelar di luar gedung tersebut.
Miliarder mantan bintang reality TV itu baru-baru ini memimpin pemilihan presiden dari Partai Republik dengan selisih yang cukup besar dengan saingannya. Popularitasnya tumbuh dalam beberapa bulan terakhir, meskipun pernyataan kontroversialnya diyakini bisa merusak kepercayaan para pemilih.
Sebelumnya, aksi protes juga dilayangkan oleh pembuat film dokumenter AS, Michael Moore. Ia menulis surat kepada Donald Trump, mengkritik kebenciannya kepada muslim, dan melabeli pengusaha nyentrik itu 'si kulit putih pemarah'. (*)