Sukses

Dari Mabuk hingga PSK: 4 Skandal Memalukan Pengawal Obama

Masih patutkah Secret Service menyandang slogan Worthy of Trust and Confidence alias Layak Dipercaya dan Diandalkan?

Liputan6.com, Jakarta Insiden memalukan dan konyol kembali terjadi pada pengawal Obama atau Secret Service Agent. Pada hari Senin 21 Desember 2015, seorang agen berlencana nomor 1266 kehilangan barang-barang penting, termasuk lencana, pistol, dan USB di mobilnya.

Konyolnya, mobil dinas itu terparkir tak jauh dari markas mereka. Ia baru tersadar ketika menyadari kaca belakangnya terbuka saat mengembalikan mobil ke kantor dan mendapati tas berisi barang-barang penting itu hilang. Kejadian itu berlangsung di tengah hari bolong.

Kendati berkilah bahwa kehilangan itu tidak membahayakan agen, namun tetap saja nama mereka tercoreng. Bukan kali pertama pasukan elit itu kehilangan muka. Diawali dengan gagalnya melindungi presiden John F Kennedy dari tembakan mematikan, hingga di masa pemerintahan Obama yang bertingkah memalukan.

Berikut daftar 'dosa' korps pasukan pengawal Presiden Amerika Serikat, yang dirangkum Liputan 6.com dari berbagai sumber. Masih patutkah Secret Service menyandang slogan 'Worthy of Trust and Confidence' alias 'Layak Dipercaya dan Diandalkan'?

2 dari 5 halaman

Skandal Seks, Skandal Terparah

Di tengah berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi negara-negara Benua Amerika di Kolombia, Secret Service yang bertugas melindungi Presiden Barack Obama, justru membuat berita heboh.

Sebanyak 11 anggota pasukan pengamanan presiden itu tersandung kasus dugaan prostitusi di Cartagena. Mereka akhirnya dipulangkan lebih awal.

Sumber CBS menyebut, para pengawal khusus ini terlibat sengketa pembayaran dengan sejumlah pekerja seks komersial. Salah satu PSK itu melapor ke polisi, yang meneruskan kabar memalukan itu ke Departemen Luar Negeri.

Ini merupakan skandal terparah dari sejarah pasukan pengawal Orang Nomor Satu di AS. Terlebih, menurut investigasi lebih lanjut, pesta seks itu melibatkan narkoba yang diatur oleh DEA alias badan anti-narkotika milik AS.

8 Orang dipecat sementara 3 orang mendapat peringatan keras.

Pada 2013 seorang pembocor memberikan informan bahwa skandal seks adalah hal yang biasa bagi paspamres Obama. Dalam informasi yang dimuat Washington Post, disebutkan para agen dan petinggi Secret Service telah melakukan pelecehan seksual saat sedang bertugas di luar negeri. Mereka melakukannya di 17 negara.

Informasi itu dilaporkan sejumlah pembocor kepada Komite Senat AS. Sebagai pihak yang menerima informasi itu, senator AS Ronald H. Johnson menyatakan, jika pelecehan seksual memang benar dilakukan, hal itu sangat bertentangan dengan pernyataan para pemimpin Secret Service yang bakal menindak tegas anggotanya bila terlibat skandal seksual.

"Sangat bertolak belakang dengan pernyataan tegas yang digembor-gemborkan para pemimpin Secret Service," ujar Ronald.

3 dari 5 halaman

Peluru Tertinggal di Hotel bersama PSK

18 bulan setelah kejadian memalukan di Kolombia, skandal seks kembali terjadi. Kali ini, seorang pengawas yang seharusnya bertugas melindungi Obama tidur dengan PSK saat bertugas.

Pada dasarnya tidak masalah di mana agen itu menghabiskan malam. Namun, jangan pernah meninggalkan peluru dan senjata di tempat tidur tempat mereka menginap dengan seorang PSK.

'Kisahnya' berawal dari insiden yang terjadi musim semi lalu di Hotel Hay-Adams, penginapan mewah dekat Gedung Putih yang melibatkan seorang pengawas yang bertanggung jawab atas 20-an agen pengawal presiden.

Sumber Washington Post menyebut, agen yang bernama Ignacio Zamora Jr bertemu seorang perempuan di bar hotel. Awalnya ia hanya mengobrol dengan wanita yang menginap di sana. Lalu, keduanya mabuk berat dan berakhir di kamar perempuan itu.

Perempuan tersebut mengundang Zamora, tapi kecewa berat saat menemukan agen itu membawa senjata api. Untuk menenangkan pacar sesaatnya itu, si agen mengosongkan amunisi dalam pistolnya. Perempuan itu tetap menolak dan menyuruhnya pergi. Cepat-cepat Zamora mengumpulkan peluru yang berceceran dan tak sengaja meninggalkan 1 peluru.

Saat mengetahui ia meninggalkan 1 peluru di dalam kamar hotel, Zamora berbalik, namun perempuan itu menolaknya. Meski tak memaksa masuk, ulah pengawal Obama itu menarik perhatian pihak keamanan hotel. Pelurunya memang ditemukan, namun masalah justru bermula dari situ. Zamora dibebastugaskan.

Sementara, agen kedua, Timotius Barraclough menjadi subyek pengawasan internal menyusul bukti ia mungkin mengirim email yang tak sepatutnya pada kolega perempuan.

Direktur Secret Service Mark Sullivan meminta maaf atas skandal perilaku yang berturut-turut itu. Dan pertama dalam sejarah, Presiden Barack Obama menunjuk seorang perempuan, Julia Pierson untuk menggantikannya.

4 dari 5 halaman

Mabuk dan Ambruk di Lantai Hotel

Saat KTT G7 berlangsung di Amsterdam Maret 2014 lalu, pengawal presiden yang ditugaskan melindungi Barack Obama dikirim pulang dan dihentikan sementara.

Gara-gara, mereka ketahuan pesta mabuk setelah seorang agen ditemukan teler dan ambruk di lantai lorong hotel tempat mereka menginap.

Kabar memalukan itu sampai ke telinga para pejabat Kedutaan Besar Amerika Serikat di Amsterdam. Mereka lalu memberitahukannya kepada atasan para pengawal yang mengoordinasikan pengamanan Obama di Belanda.

3 orang pengawal adalah anggota tim elit Counter Assault Team.

Para pelanggar diduga mabuk sehari sebelum Obama tiba di Belanda untuk membicarakan persoalan krisis di Crimea bersama pemimpin G7 lainnya. Salah satu dari mereka bahkan disebut sebagai 'ketua tim'.

Beberapa bulan setelah insiden itu, sang ketua tim dipulihkan namanya dan dikembalikan bertugas.

5 dari 5 halaman

Lompati Pagar Gedung Putih

Agen Secret Service tiga kali kecolongan atas insiden lompat pagar Gedung Putih. Kejadian paling anyar terjadi pada Thanksgiving lalu.

Seorang pria bernama Joseph Caputo melompati pagar North Lawn pukul 14.00. Caputo berkostum superhero seperti sengaja mengejek mereka.

Pada 2014, seorang veteran perang Irak berhasil lompat pagar lalu berlari menuju lantai utama Gedung Putih dan melewati tangga yang mengarah ke kediaman keluarga Orang Nomor Satu AS.

Omar Gonzales dihukum 17 bulan penjara serta 36 bulan bebas bersyarat pada Juni 2015. Namun, aksinya ini membuat direktur Secret Service Julia Pierson mundur setelah ditemukan berbagai amunisi di mobil Gonzales. Hal itu merupakan tamparan bagi direktur perempuan pertama itu.