Sukses

'Misteri' Natal Nan Hangat di Belahan Bumi Utara

Di tempat-tempat ini banyak warga yang tak memakai jaket tebal, sarung tangan, atau syal penghangat leher.

Liputan6.com, Jakarta - Ada yang berbeda dengan Natal tahun ini. Bak misteri, suhu udara yang hangat terjadi di sejumlah tempat di belahan bumi utara.

Seperti yang terasa dari New York di Amerika Serikat hingga Moskow di Rusia. Di tempat-tempat ini banyak warga yang tak memakai jaket tebal, sarung tangan, atau syal penghangat leher.

Di London, suhu udara pada Natal, 25 Desember pagi menunjukkan 9 derajat Celsius. Sementara di New York temperatur memperlihatkan angka 13 derajat.

Dari foto-foto yang beredar saat Natal, memperlihatkan orang-orang bermain voli hanya dengan celana pendek di Central Park. Sementara di Manhattan warga mengayuh sepeda dengan kaus oblong yang mestinya hanya cocok dipakai pada musim panas, bukan musim dingin seperti sekarang.

"Rata-rata suhu udara pada bulan Desember di Inggris biasanya adalah 3 derajat Celsius. Namun untuk tahun 2015 ini angkanya 13 derajat," demikian menurut data yang dihimpun badan meteorologi setempat, seperti dikutip dari BBC, Sabtu (26/12/2015).

"Hangatnya temperatur di belahan bumi disebabkan oleh fenomena El Nino, dan suhu udara yang tak biasanya hangat ini ikut menyebabkan badai di Amerika dan banjir di Inggris dan Paraguay," kata para pakar cuaca.

Akibat kondisi tersebut, Inggris pun mengerahkan tentara ke kawasan Cumbria di daerah utara, guna mendukung dan membantu warga setempat yang terkena banjir.

Video Terkini