Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria asal Meksiko yang tercatat sebagai pria tergemuk di dunia telah dinyatakan meninggal dunia karena mengalami gagal jantung dalam usia 38 tahun. 2 Bulan setelah melakukan operasi penurunan berat badan.
Seperti dilansir News.com.au, Minggu (27/12/2015), Andres Moreno Sepulveda, memiliki berat tubuh 450 kilogram dan meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit di Negara Bagian Sonora pada hari Natal.
Baca Juga
Berita tentang kematian orang tergemuk di dunia yang menutup usia menjadi berita yang paling diburu oleh pembaca Liputan6.com kanal Global edisi Minggu 27 Desember 2015.
Advertisement
Selain itu, 2 berita lainnya berupa misteri cuaca hangat di belahan Utara Bumi dan 4 kisah unik anak yang menjadi korban tsunami di Aceh juga menjadi perhatian pembaca.
Selengkapnya Top 3 Global:
1. Pria Tergemuk di Dunia Asal Meksiko Meninggal Dunia
Karena berat badannya, mantan polisi itu sudah terbaring sakit selama beberapa tahun karena berbagai penyakit.
Sebelumnya, ketika hendak menjalani operasi lambung, Moreno sudah berhasil menurunkan mengecilkan perutnya membuat berat badannya menjadi 320 kilogram.
2. 'Misteri' Natal Nan Hangat di Belahan Bumi Utara
Ada yang berbeda dengan Natal tahun ini. Bak misteri, suhu udara yang hangat terjadi di sejumlah tempat di belahan bumi utara.
Seperti yang dirasakan di New York, Amerika Serikat hingga Moskow, Rusia. Di tempat-tempat ini banyak warga yang tak memakai jaket tebal, sarung tangan, atau syal penghangat leher.
Di London, Inggris, suhu udara pada Natal, 25 Desember pagi menunjukkan 9 derajat Celsius. Sementara di New York temperatur memperlihatkan angka 13 derajat.
Seperti yang terasa dari New York di Amerika Serikat hingga Moskow di Rusia. Di tempat-tempat ini banyak warga yang tak memakai jaket tebal, sarung tangan, atau syal penghangat leher.
3. 4 Kisah Unik Anak Selamat dari Tsunami Dahsyat Aceh
Bencana tsunami pada 26 Desember 2004 meluluhlantakkan Aceh. Korban tewas pun tak sedikit, sekitar 230 ribu orang.
Mereka yang selamat dari gulungan air laut dahsyat yang terjadi akibat gempa 9,1 skala Richter di Aceh 10 tahun lalu itu, beberapa di antaranya adalah anak-anak. Yang kini sudah bangkit dan menjalani hidup baru.