Sukses

Tornado 'Sapu' Texas, 11 Tewas

Selain Texas, negara-negara bagian di bagian Selatan AS juga mengalami anomali alam mengerikan. Dalam sepekan, total 36 orang meninggal.

Liputan6.com, Texas Kepolisian Texas mengumumkan 11 orang meninggal saat angin tornado menghampiri negara bagian AS itu pada Minggu 27 Desember 2015. Tornado juga membawa hujan deras serta salju, membuat sebagian besar wilayah itu rusak parah.

Setidaknya 8 orang tewas di Garland County, dekat kota Dallas. Lima di antaranya meninggal dalam mobil yang terkena sapuan tornado.

Di Texas barat, dilaporkan terjadi hujan salju dan angin kencang.

"Situasi dalam 24 jam begitu rawan dan akan banyak masalah cuaca. Tak hanya itu, masyarakat juga harus mempersiapkan diri menghadapi anomali cuaca dalam beberapa hari ke depan," kata Gubernur Texas Greg Abbot seperti dilansir USAToday. Ia juga mengeluarkan deklarasi bencana alam di 4 County dan meminta warganya untuk tidak berada di jalanan.

Selain Texas, negara-negara bagian di bagian Selatan juga mengalami anomali alam mengerikan. Hujan badai disertai salju tebal menghampiri wilayah Alabama, Arkansas, Illinois Mississippi, Missouri dan Tennessee. Dalam seminggu total 36 meninggal di wilayah itu.

Kerusakan Parah

Badai di wilayah Selatan dianggap tidak seperti biasanya. Menurut laporan, puluhan bangunan rusak parah. Banyak kendaraan bermotor 'nangkring' di pepohonan.

Palang Merah telah membuat tenda-tenda darurat bagi mereka yang rumahnya rusak. Lebih 25.000 bangunan lainnya dilaporkan terputus dari aliran listrik.

Tornado 'Sapu' Texas, 11 Tewas (Reuters)

Ahli cuaca dari Badan Meteorologi AS, Mark Wiley mengatakan, di Texas dan wilayah selatan AS akan menghadapi salju dengan ketebalan 8 hingga 16 inci atau sekitar 20 hingga 41 cm. 

"Texas bakal menghadapi badai salju yang epik dalam sejarahnya," jelas Wiley.

Ia juga mengatakan di beberapa daerah selatan mengalami 'serangan' hujan es yang brutal, seperti Illinois, Indiana, Kentucky dan Missouri.

Wiley menduga semua itu akibat anomali cuaca, tornado di bulan Desember, karena El Nino. (*)