Sukses

Ramadi yang Dikuasai ISIS Kembali ke Pangkuan Irak

Jatuhnya pusat pertahanan ISIS menandakan kejatuhan kelompok militan itu.

Liputan6.com, Ramadi - Pasukan Irak telah mengambil alih kompleks perkantoran pemerintah di Kota Ramadi, dari kelompok ISIS. Militer negara itu menyatakan wilayah itu sudah kembali ke pangkuan dan berada di bawah kendali sepenuhnya.

"Pasukan telah mencapai epik kemenangan," ujar juru bicara militer Irak, Brigadir Jenderal Yahya Rasul seperti dikutip dari BBC, Selasa (29/12/2015).

Menurut gambar televisi yang beredar, terlihat pasukan mengibarkan bendera Irak di kompleks pemerintah tersebut. Kantor berita Prancis melaporkan adanya perayaan di jalan-jalan di beberapa kota di Irak.

Televisi Irak juga memperlihatkan gambar tentara di Ramadi menembakkan senjata mereka ke udara, dan publik menyembelih domba dalam perayaan tersebut.

Juru bicara militer Irak itu menyatakan, jatuhnya pusat pertahanan ISIS ini menandakan kejatuhan kelompok militan tersebut. Sekalipun masih ada kemungkinan kantong perlawanan di sana.

Pertempuran

Wartawan BBC Thomas Fessy di Ramadi mengatakan pertempuran selama seminggu terhadap ISIS telah menghancurkan lansekap kota.

Merebut kembali Ramadi menandai kejatuhan besar untuk militan yang merebutnya pada bulan Mei. Pemerintah Irak mengupayakan perebutan kota itu selama beberapa pekan.

Dalam beberapa hari terakhir, pasukan Irak maju melalui jalan penuh jebakan menuju pusat kota dan mengambil alih beberapa distrik di sepanjang jalan. Sesudah tak ada lagi tembakan dari arah kompleks dan tak tampak ada manusia di sana, pasukan Irak mulai memasuki kompleks perkantoran di Ramadi.

Tidak ada indikasi mengenai berapa jumlah militan ISIS yang mempertahankan kota ini, tetapi beberapa laporan menyebut angka sekitar 400 orang.

Pihak berwenang juga tidak mengeluarkan data resmi mengenai jumlah korban yang jatuh.
Militer Irak yakin bahwa kelompok militan menyingkir ke arah timur laut, serta ada beberapa pertempuran di sebelah barat daya.

Pasukan berhasil menangkap pekerja di bangunan pemerintah pada hari Minggu 27 Desember, melibas anggota ISIS dan pembom bunuh diri yang bertahan di gedung-gedung tersebut.

Brigadir Jenderal Majid al-Fatlawi dari Divisi 8 mengatakan ISIS menanam lebih dari 300 bahan peledak di jalan-jalan dan di gedung-gedung kompleks pemerintah.

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi memuji aksi perebutan Ramadi tersebut.

"2016 akan menjadi tahun kemenangan besar, ketika Daesh (ISIS) hadir di Irak diakhiri," ucap PM Haider al-Abadi.

"Kami datang untuk membebaskan Mosul dan itu akan menjadi pukulan fatal dan terakhir ke Daesh," tambahnya pak PM, dalam referensi ke kota terbesar di bawah IS kontrol di Irak utara.

Operasi untuk merebut kembali Ramadi, sekitar 55 mil (90 km) barat Baghdad, dimulai pada awal November. Mereka didukung oleh serangan udara koalisi pimpinan AS.