Sukses

Menato PSK dengan Barcode, Mucikari Dipenjara 44 Tahun

Tato itu berisi insial nama si bos dan sebagian ditemukan ada tato angka yang merupakan jumlah utang PSK kepada mucikarinya.

Liputan6.com, Madrid - Seorang mucikari dan jaringannya berhasil diciduk polisi dan disidang oleh pengadilan Spanyol. Dalam persidangan, mucikari ditemukan telah melakukan kegiatan prostistusi dengan PSK di bawah umur dan sadisnya ia menato 'anak buahnya' dengan barcode di lehernya.

Pemimpin geng asal Roma, Italia itu mengendalikan salah satu kelompok kriminal di Eropa. Ia diketahui bernama Lulan T. Kepada Mahkamah Agung di Madrid, Spanyol, ia mengakui bahwa ia telah menyeludupkan perempuan remaja dan bawah umur dari berbagai negara ke Spanyol. Mereka dipaksa untuk bekerja sebagai PSK.

Dalam pembacaan vonis, hakim menyebut perilaku pria itu sungguh mengerikan dan barbar, seperti dilansir dari IBTimes, Rabu (30/12/2015).

30 orang anggota jaringannya juga disidang, termasuk istri si mucikari, dan anggota keluarga lainnya. Geng itu mengiming-iming gadis-gadis remaja di Italia, Rusia, Kazhakthan dan wilayah lainnya di Amerika Latin untuk bekerja di luar negeri. Namun, nyatanya mereka diselundupkan ke Spanyol dan disuruh jadi PSK.

Para wanita itu datang dari keluarga miskin. Selama jadi PSK, mereka ditato dengan nama si mucikari. Bahkan di beberapa PSK ada tato berupa angka yang merupakan jumlah utang perempuan malang tersebut.

Seorang PSK berusia 19 tahun menjadi saksi mata kekejaman geng dan mucikari itu. Ia pernah berhasil kabur, namun tertangkap lagi.

Setelah ditangkap, remaja itu harus disiksa dan diberi tato tambahan di pergelangan tangan. Selama penyiksaan berlangsung, salah satu anggota geng merekamnya.

Video rekaman itu menjadi barang bukti paling memberatkan geng tersebut. Disebut-sebut, geng tersebut hanyalah kelompok 'yang tak berarti'. Ada banyak kelompok kakap lainnya yang  tak tersentuh oleh hukum. 

Prostitusi di Spanyol

Prostitusi sangat populer --dan secara sosial diterima-- di Spanyol. Sebuah studi yang dilakukan PBB pada 2014 lalu, melaporkan 39 persen pria Spanyol pernah menggunakan jasa PSK setidaknya 1 kali seumur hidupnya. Angka ini jauh lebih besar di banding Inggris dan Belanda yang hanya 5 persen serta 13 persen.

Untuk memenuhi 'permintaan' itu, kementerian kesehatan Spanyol mengatakan ada 300.000 PSK yang bekerja di negaranya. Angka tersebut membuat Spanyol merupakan prositusi terbesar seantero Eropa.

Sementara itu pada 2009, kementerian dalam negeri pernah mendeteksi ada 17 geng internasional bermain untuk menyelundupkan PSK ke Spanyol. Tahun 2014 lalu, hanya di jangka waktu bulan Januari hingga April, pihak keamanan melaporkan ada 493 kasus penjualan perempuan untuk dijadikan budak seks.

"Klien, pria-pria di Spanyol tak sadar bahwa mereka turut menyuburkan bisnis penyelundupan manusia ke negaranya sendiri, akibat doyan sekali menggunakan jasa prostitusi. Sementara pemerintah membiarkan saja, klub-klub malam di pinggiran kota yang semakin menjamur," kata Marta Gonzales, juru bicara lembaga nirlaba Proyecto Esperanza yang bergerak di bidang penyelundupan perempuan kepada The Independent.