Liputan6.com, Manila - Jelang tahun baru Filipina memanas. Baku tembak antar kelompok pemberontak Abu Sayyaf dan militer Filipina kembali terjadi.
Dari keterangan Militer Filipina baku tembak terjadi Selatan Pulau Jojo. Akibat kejadian tersebut korban jiwa jatuh dari kedua belah pihak.
Baca Juga
Quincy Kammeraad, Kiper Filipina yang Gawangnya Kebobolan 7 Kali oleh Timnas Indonesia 7 Tahun Lalu Kini Jadi Pahlawan di Piala AFF 2024
Harga Mentereng Kristensen, Pemain Filipina yang Pupuskan Asa Indonesia di Piala AFF 2024
Piala AFF 2024 Sedang Berlangsung, Tonton Live Streaming Pertandingan Timnas Indonesia VS Filipina di Sini
Baca Juga
"Satu orang tentara dan 8 anggota Abu Sayyaf tewas, baku tembak terjadi karena kami mencoba membebaskan tawanan yang disekap mereka," ujar Juru Bicara Militer Filipina Mayor Filemon Taj seperti dikutip dari BBC, Kamis (31/12/2015).
Advertisement
"Ini memang sudah menjadi fokus kami untuk membebaskan tawanan asing yang ditawan Abu Sayyaf," tambah dia.
Dia menambahkan, dalam pertempuran dengan Abu Sayyaf, pemberontak radikal tersebut mengerahkan 300 pasukan. Meski mengerahkan pasukan dalam jumlah besar, militer Filipina berhasil memukul mundur para kombatan.
Saat ini diperkirakan, pasukan Abu Sayyaf yang selamat dari baku tembak, kabur ke pedalaman Pulau Jojo.
Untuk meredam Abu Sayyaf, Militer Filipina telah menegaskan siap kapan saja angkat senjata. Mereka pun menyatakan tidak ada negosiasi dengan kelompok itu, dan tindakan militer akan terus diambil.
Abu Sayyaf memang bukan kelompok pemberontak terbesar di Filipina. Namun, mereka lah yang paling radikal.
Salah satu cara yang digunakan Abu Sayyaf untuk melawan Pemerintah Filipina adalah dengan menculik warga asing dan lokal untuk meminta tebusan. Pada November lalu seorang warga Norwegia, 2 orang Kanada seorang warga Filipina diculik di sebuah resort di Pulau Samal.
Abu Sayyaff mengatakan mereka siap membebaskan tawanannya jika pemerintah Filipina mengakhiri serangannya.
Â