Sukses

Ini Bukti Skandal 'Anak Terlarang' Ratu Prancis Marie Antoinette?

2 Dari 4 anak Marie Antoinette diduga bukan darah daging sang raja, melainkan, hasil hubungan terlarang dengan bangsawan tampan dari Swedia.

Liputan6.com, London - Marie Antoinette menikah terlampau dini. Pada 7 Februari 1770, usianya baru 14 tahun, putri Austria itu dipersunting pria muda yang kelak menjadi Raja Prancis Louis XVI.

Sejak itu ia pindah ke Prancis, negeri yang kerap tak akur dengan kerajaan yang dipimpin ibunya, Ratu Maria Theresa. Sebagai simbol aliansi dua bangsa.

Kemunculan perdananya di hadapan publik pada 8 Juni 1773 berlangsung sukses. Kulitnya yang terang, rambut dipilin indah, mata biru cemerlang, senyum menawan, dan aura kebangsawanannya, memikat rakyat Prancis.

Kecantikannya pun membuat hati suaminya, Louis-Auguste bergetar. Putra mahkota adalah seorang pria baik hati dan menyayanginya, namun pemalu dan sama sekali tak romantis.

Marie Antoinette dan suaminya Raja Loius XVI (Wikipedia)



Beranjak dewasa, Marie Antoinette akhirnya jatuh cinta. Perasaan bergelora itu ia alami sepanjang 20 tahun masa perkawinannya. Namun, bukan suaminya yang ia cintai.

Hati Ratu Prancis itu tertambat pada seorang bangsawan tampan asal Swedia, Count Axel von Fersen. Yang konon jadi selingkuhannya.

Bangsawan Swedia, Count Axel von Fersen (Wikipedia)



Kabar bahwa Marie Antoinette main serong bukan hal baru. Namun, belakangan muncul bukti-bukti yang menguatkan rumor tersebut. Bahwa hubungan Ratu Prancis dan bangsawan Swedia itu bukan sekedar cinta 'platonik' antar keduanya: surat-surat mereka.  

"Untuk kali pertamanya, bukti hubungan antar keduanya terkuak," kata pemerhati sejarah Inggris, Evelyn Farr, yang meneliti korespondensi rahasia Marie Antoinette dengan kekasihnya, seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (2/1/2015).



Bukti-bukti itu dibeberkan secara rinci dalam buku berjudul 'I Love You Madly — Marie-Antoinette: The Secret Letters' yang akan diterbitkan Maret 2016 mendatang.

Tak semua hal tersurat dalam korespondensi mereka. Banyak yang tersirat lewat kode-kode maupun tinta yang tak kentara.

"Aku mencintaimu dan akan selalu tergila-gila padamu," ujar Fersen dalam salah satu suratnya kepada Marie Antoinette yang sedang dipenjara jelang eksekusi mati.

Menurut Farr, kata 'tergila-gila' bukan kata yang lazim diucapkan pada teman baik atau sahabat. "Itu mengarah pada dugaan kuat adanya hubungan fisik. Mereka adalah sepasang kekasih."

2 dari 2 halaman

Melahirkan Anak Hasil Selingkuh?

Dari korespondensi teman-teman terdekat mereka, terkuak hal mencurigakan soal seberapa jauh hubungan Marie Antoinette dan Count Fersen. Diduga, 4 anak yang dilahirkan dari rahim ratu, tak semua adalah darah daging sang raja. Salah satunya Putri Sophie.

Sophie adalah anak keempat yang dilahirkan Marie Antoinette. Ia meninggal dunia beberapa pekan sebelum ulang tahunnya yang pertama.

Fersen juga disangka sebagai ayah dari Louis-Charles, dauphin atau putra mahkota Prancis yang meninggal pada usia 10 tahun dalam tahanan kaum revolusioner.

Hal itu tercermin dari sepucuk surat yang ditulis untuk Perdana Menteri Inggris William Pitt dan Menlu Lord Grenville. Pengirimnya adalah seorang sahabat Axel von Fersen.

Quintin Craufurd, nama penulis, terlibat dalam upaya pelarian keluarga kerajaan Prancis menuju Inggris -- yang kala itu setidaknya dianggap memiliki posisi netral untuk mencari suaka.

Dalam surat bertanggal 3 Agustus 1791, Craufurd menulis, "saya mengenalnya (Fersen) secara dekat, menurut saya ia adalah seorang pria yang martabat dan kejujurannya tak perlu diragukan. Ia sosok pendiam, tegas, bijaksana."

"Pria terhormat itu adalah seorang kolonel dari kesatuan Royal Suédois...dan disangka sebagai ayah kandung dari Dauphin saat ini."

Lukisan Marie Antoinette bersama 3 anaknya



Dalam suratnya, Evelyn Farr juga mengungkap bukti lain kedekatan keduanya, berupa surat antara Marie Antoinette, Count Fersen, dan teman-teman dekat mereka.

"Aku sudah lama curiga soal anak-anak Marie Antoinette. Dan, dari korespondensi itu aku bisa melacak di mana mereka kerap tinggal bersama dan bertemu. Kamar rahasia Fersen ada di atas apartemen Ratu di istana," kata Farr.

Sejumlah surat yang mendokumentasikan hubungan keduanya banyak yang telah dihancurkan atau direvisi.

Pemerintah Prancis kala itu berupaya mati-matian memoles citra Marie Antoinette yang terlanjur tercoreng akibat gaya hidupnya yang boros di tengah rakyatnya yang kelaparan: gaun-gaun mahal, perhiasan mewah, sasak rambut setinggi 1,2 meter, sepatu ber-hak yang membuatnya tampak menjulang, pesta-pesta, juga kegemarannya berjudi.

Namun, masih ada bukti-bukti sahih yang lolos dari gejolak zaman.

Pada 1793, Marie Antoinette dieksekusi penggal, menggunakan pisau guillotine. Segala embel-embel kehormatannya dilucuti. Sang ratu yang dilengserkan paksa menghadapi maut dengan pakaian sederhana yang kontras dengan gaun-gaun megar dan mewah yang kerap ia gunakan di istana.

Ia terbukti bersalah atas sejumlah dakwaan: menggelar pesta seks (orgy) di Versailles, mengirim kekayaan Prancis ke Austria, merancang pembunuhan Duke of Orleans, mengangkat putranya sebagai Raja Prancis, menjadi otak pembantaian Garda Swiss pada 1792, dan yang paling melukai hatinya, ia dituduh incest, melakukan pelecehan seksual terhadap putranya sendiri, Louis Charles -- yang memberi kesaksian di bawah tekanan menuding ibunya.

Marie Antoinette



Rakyat Prancis dulu mengelu-elukan kedatangannya, bersorak girang kala kepalanya terpisah dari raga di panggung eksekusi yang didirikan di Place de la Revolution.

Segala macam fitnah terarah pada Marie Antoinette. Nama baiknya baru dipulihkan pada era restorasi. Jasadnya bersama jenazah sang suami Louis XVI dimakamkan kembali di Basilika Saint-Denis.

Makam Raja Prancis Louis XVI dan Marie Antoinette (Wikipedia)


Apapun, "ia adalah seorang ibu yang baik. Meski demikian, Marie Antoinette hanyalah manusia biasa," kata Farr.