Liputan6.com, New York - "Selamat tahun baru," kalimat itu meluncur dari bibir Stephen Hewett-Brown. Tak disangka, itu kata terakhirnya yang ditujukan pada Erudi Sanchez , perempuan yang ia selamatkan dari kecelakaan di sebuah elevator, meski akhirnya mengorbankan nyawanya sendiri.
Malam itu, sekitar pukul 23.45 di gedung yang beralamat di 131 Broome St, Lower East Side, Manhattan, Amerika Serikat, Stephen Hewett-Brown (25) berada di dalam elevator bersama beberapa orang. Kemudian, Erudi Sanchez menyusul masuk, menggandeng keponakannya yang berusia 10 tahun.
Sanchez, perempuan 43 tahun yang menghuni gedung tersebut berniat membuang sampah di lantai bawah. Namun, hal tak terduga terjadi.
"Saat aku masuk, lift itu anjlok. Panik, aku menyangka kakiku terjebak di dalam celah. Namun seorang pria mendorongku kuat-kuat sembari berkata, "Selamat tahun baru'," kata Sanchez, seperti Liputan6.com kutip dari News.com.au, Sabtu (2/1/2016).
Tiba-tiba lift rusak itu meluncur turun lebih cepat. Tubuh Brown terjebak di dalamnya. Rupanya, aksi pemuda itu menolong Sanchez membuatnya dalam posisi gawat.
"Aku melihatnya terjebak dan lift itu menghancurkan tubuhnya. Sungguh mengerikan," kata Sanchez.
Menantunya, Emanuel Coronado (23) berusaha menarik Brown, tapi terlambat.
"Aku menyesal tak bisa menyelamatkannya. Aku sudah berupaya menariknya, namun lift tersebut terlalu berat," kata Coronado yang masih terguncang dengan kejadian tersebut.
Baca Juga
Stephen Hewitt-Brown meninggal dunia beberapa saat sebelum lonceng Tahun Baru 2016 berdentang.
Sementara itu, kata dia, perempuan yang berada di dalam lift bersama korban histeris sejadi-jadinya. "Ia menangis dan berkata, 'aku tak bisa bernapas, tolong aku'," kata Coronado kepada New York Post.
Seumur hidup, ia mengaku tak akan melupakan budi baik Stephen Hewett-Brown. "Bagiku, ia adalah pahlawan. Tanpa dia, ibu mertuaku mungkin tak hidup saat ini."Â Â
Pun dengan Sanchez. "Ia melakukan tindakan yang sangat berani untuk menyelamatkanku. Kami ingin berterima kasih padanya dan keluarganya, dan berdoa semoga Tuhan memberikan kepada mereka kedamaian dan ketenangan. Saya tak akan melupakan apa yang terjadi saat itu."
Saksi mata mengatakan, malam nahas itu, Hewett-Brown dan orang-orang lainnya di dalam lift -- kecuali Sanchez-- sudah berdandan rapi untuk mengikuti pesta malam tahun baru di lantai 15 gedung.
Polisi masih menyelidiki insiden kecelakaan lift fatal itu. Namun, sudah lama penghuni mengajukan keberatan tentang elevator di gedung itu.
"Mereka tak merawatnya dengan baik. Dua bulan lalu kami terjebak di dalamnya dan harus menekan tombol darurat. Kami baru dievakuasi setelah 15 menit," kata saksi mata yang bersama korban dalam lift saat kejadian.
Brown yang punya nama alias StevOD kerap memposting rekaman lagu rap ciptaannya di SoundCloud. Ia seorang pemusik.
Sahabatnya, Ejiro Omenih mengaku tak terkejut Brown tewas demi orang lain. "Ia sosok yang baik. Selalu begitu, ia bertanggung jawab dan peduli dengan orang lain," kata Omenih berurai air mata.
"Ia adalah kepala keluarga. Tumpuan nafkah bagi nenek, ibu, adik perempuan, dan saudara laki-lakinya," kata pemuda 22 tahun itu.*