Liputan6.com, Jakarta Dengan semakin memanasnya persaingan para bakal calon presiden AS, baik dari Partai Demokrat maupun Partai Republik, sejumlah tokoh kerap muncul di media. Salah satu yang sering muncul adalah Donald Trump.
Sejumlah kalangan yang tidak sepaham dengannya tentu bosan melihat raja properti itu seakan ‘maha hadir’. Karena itu, diciptakanlah aplikasi program komputer tambahan (extension) untuk ‘menghapus’ Donald Trump dari pencarian dunia maya menggunakan perangkat pencari Google.
Perangkat untuk 'menyingkirkan' Donald Trump pun paling menyita perhatian pembaca Liputan6.com kanal Global pada Minggu (3/1/2016). Berita lainnya yang tak kalah menarik adalah mengenai istana es dan para diktator yang menulis buku.
Advertisement
1. Ini Perangkat di Google untuk 'Singkirkan' Donald Trump
Perangkat tambahan yang diberi nama Trump Filter ini tersedia baru untuk Google Chrome dan bisa diunduh dari laman Chrome. Filter ini memiliki pilihan 3 pilihan—lunak, agresif, dan geram.
Filter ini diciptakan oleh Rob Spectre, seorang warga Brooklyn di kota New York yang mengaku sebagai “Internet Mathemagician”. Ia mengaku menciptakan filter tersebut bukan untuk memojokkan suatu pihak politik atau orang tertentu, tapi “karena perasaan terganggu dan panggilan patriotik”.
2. 9 Diktator Penulis Buku
Memasuki tahun 2016, perubahan terjadi di Jerman. Larangan untuk menerbitkan buku Mein Kampf karangan Adolf Hitler menjadi kedaluarsa.
Artinya, sejak 1 Januari 2016, ‘Mein Kampf’ tidak lagi terlarang dan boleh terbit lagi di Jerman.
Ternyata Adolf Hitler bukanlah satu-satunya penguasa diktator yang pernah menuliskan buku dan karya tulis lainnya. Siapa saja kah?
3. Indahnya Istana yang Disusun dari 9 Juta Kilogram Es
Untuk hiburan warga, sebuah ‘istana’ unik yang terbuat dari jutaan kilogram es dibuka di kota Edmonton, Kanada. Istana yang didirikan di Hawrelak Park itu secara resmi dibuka pada jam 15.00 sore waktu setempat pada Rabu lalu. Sekitar 4.000 orang telah membeli tiket secara online.
Hanya dalam waktu kurang dari setengah jam, tempat hiburan luar ruang itu dipenuhi oleh para pengunjung yang mengambil foto, melihat-lihat, bermain seluncur es, ataupun duduk di atas singgasana.