Liputan6.com, Colombo - Ahli bebatuan dari Sri Lanka mengklaim telah menemukan batu safir blue star atau bintang biru terbesar di sebuah pertambangan di negeri itu.
Germ Instute atau institut permata di Colombo, ibukota Sri Lanka, yang memberikan sertifikat batu luar biasa itu. Safir bintang biru bersinar itu memiliki 1404,49 karat, dan menurut mereka, itu adalah angka terbesar yang pernah mereka catat.
Baca Juga
Kate Middleton Diprediksi Lebih Cepat Naik Takhta Jadi Ratu Inggris
Polah Manis Pangeran Louis di Acara Natal Kerajaan Inggris, Ungkap Pesan Pribadi sampai Jaga Rahasia dari Putri Charlotte
Kate Middleton Elegan dengan Gaun Mantel Merah Berpita Hitam Saat Jadi Tuan Rumah Acara Natal Tahunan Kerajaan
Batu itu bernilai setidaknya US$100 juta dan pemiliki batu itu mengestimasi harganya bakal mencapai US$ 175 juta di pelelangan. Sementara itu, industri batu Sri Lanka di mana safir adalah ekspor utama mereka, 'hanya'Â memiliki nilai US$103 juta per tahunnya.
Advertisement
Safir bintang biru dinilai sangat unik karena mempunyai tanda istimewa di tengahnya.
Baca Juga
"Saat aku melihat pertama kalinya, aku memutuskan untuk membelinya," kata pemilik bintang biru yag namanya enggan disebut kepada BBC, Selasa (5/1/2016).
"Saat batu itu dibawa kepadaku, aku memperkirakan itu adalah batu safir bintang biru terbesar dunia. Jadi, aku sengaja membelinya," ujarnya lagi.
Kendati demikian, si pemilik enggan memberikan bocoran berapa harga yang ia harus rogoh dari koceknya saat membeli batu itu.
Rekor batu safir bintang biru sebelumnya mencapai 1.395 karat. Si pemilik juga menamai batu itu adalah 'The Star of Adam', yang dipercaya oleh muslim Sri Lanka, Adam -- manusia pertama yang datang ke Bumi, 'mendarat' di Sri Lanka setelah diusir dari Taman Firdaus.
Muslim Sri Lanka percaya, manusia pertama itu tinggal di daratan tinggi pegunungan yang dinamai Puncak Adam.
Sementara itu, ahli permata Armil Samoon mengonfirmasi bahwa itu adalah permata safir bintang biru terbesar di dunia. Pada 2013, 17 kilogram batu mengandung safir ditemukan, namun berat akhir permata itu belum diketahui.
Pada 2011, Asosiasi Permata dan Perhiasan Sri Lanka mengatakan cincin pertunangan Catherine Middleton, Duchess of Cambridge, mengandung batu safir yang digali dari pertambangan negerinya pada tahun 1970an.
Cincin itu dahulu dimiliki oleh ibunda Pangeran William -- Diana -- Princess of Wales.
Adapun batu safir terbesar itu ditambang di Kota Ratnapura, selatan Sri Lanka, yang terkenal sebagai kota batu permata.