Liputan6.com, Pyongyang - Saat peristiwa penting terjadi di Korea Utara, wajah perempuan ini yang akan terpampang di layar televisi. Dari detonasi nuklir Korut hingga kunjungan pemimpin ke perternakan bebek atau ladang kubis.
Ia lekat dengan citra bombastis -- dijuluki 'Mrs Bombastic oleh mereka di luar Korut--' saat mengutuk penderitaan menimpa negaranya, akibat ulah negara-negara lain yang penuh kebencian.
Suaranya yang menggelegar akan mengiringi tayangan parade militer. Spesialisasinya adalah mengkultuskan para pemimpin Korea Utara, membuat mereka seakan dewa tanpa cela.
Baca Juga
Baca Juga
Ri Chun-hee, namanya, juga dipilih melaksanakan tugas 'maha penting': mengumumkan kabar duka meninggalnya sang pendiri negara, Kim Il-sung pada tahun 1994.
Pada 2011, dengan berurai air mata dan mengenakan pakaian tradisional berwarna hitam, ia mengumumkan kematian Kim Jong-il.
Advertisement
Ri konon telah pensiun pada 2012. Namun, belakangan, sosoknya yang sepuh kembali muncul, menyampaikan kabar yang mengguncang dunia. Membuat masyarakat internasional khawatir.
Mengenakan pakaian tradisional berwarna pink, dengan kalimat yang disampaikan berapi-api dan ekspresi bangga, ia secara antusias mengumumkan bahwa Korea Utara punya senjata anyar.
"Uji coba bom hidrogen pertama milik republik sukses dilakukan pada pukul 10.00, 6 Januari 2016, atas petunjuk dari Partai Pekerja," ia mengumumkan informasi itu dengan penuh antusias.
"Dengan keberhasilan bom hidrogen yang sempurna, kita telah bergabung dalam kategori negara yang maju dalam persenjataan nuklir," kata dia. Dengan senyum samar, ia menambahkan bahwa uji coba yang dilakukan baru sekadar 'miniatur'. Belum yang besar.
Ri Chun-hee yang awet muda adalah penyiar berita paling top di Korea Utara. Ia mengabdi di masa kepemimpinan 3 penguasa dinasti Kim: Kim Il-sung, Kim Jong-il, dan Kim Jong-un.
Berdasarkan artikel di majalah Korut, Chosun Monthly yang diterjemahkan Reuters pada 2009, ia punya reputasi selangit, sebagai 'penyiar rakyat'. Bahkan dianggap pahlawan yang merepresentasikan kerja keras.
Ri Chun-hee, yang diduga lahir pada 1943, adalah seorang aktris yang berganti profesi menjadi pembaca berita. Ia pertama kali tampil di televisi pada 1971.
Yang istimewa, perempuan itu kabarnya mendapat arahan langsung dari pendiri negara Kim Il-sung, sang presiden abadi Korut -- yang konon mengasuhnya dengan penuh cita dan keyakinan.
Kim mendorongnya untuk menjadi penyiar dengan gaya bicara berapi-api.
"Seiring berlalunya waktu, suaranya menjadi penuh daya tarik. Kapan pun ia membawakan berita, pemirsa akan tersentuh," klaim majalah tersebut, seperti dikutip dari News.com.au, Kamis (7/1/2016).
Dan, "Ketika Ri mengumumkan laporan atau pernyataan, niscaya pihak musuh akan bergetar ketakutan."
Seorang pembelot Korut, Kim Yong mengatakan, Ri punya suara yang sangat agresif. "Saat pertama tiba di Korsel dan mendengarkan pembaca berita di sini, seakan aku sedang mendengarkan ayah dan ibu yang sedang berbincang di kamar," kata dia.
Ri hidup relatif mewah di Pyongyang, bersama suami, anak-anak, dan para cucu.
Menurut Michael Madden, yang menjalankan situs North Korea Leadership Watch, ada arti di balik kembalinya Ri ke layar kaca. "Ia adalah pembawa berita top di Korut," kata dia.
Sementara, Dr Victor Cha, Direktur Asian Studies di Georgetown University mengatakan, kembalinya Chun-hee ke televisi punya arti signifikan.
"Fakta bahwa mereka menampilkannya kembali adalah tanda bahwa rezim berniat mengembalikan ideologi garis keras era Perang Dingin seperti yang dimiliki kakek penguasa saat ini," kata dia kepada Mashable. "Bukan tanpa alasan untuk membangkitkannya kembali."*