Sukses

Menlu AS Minta China Jaga Jarak dengan Kim Jong-un

AS meminta agar China tidak usah dekat-dekat lagi dengan negara yang dipimpin Kim Jong-un ini.

Liputan6.com, Washington - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry menyorot tajam kedekatan China dengan Korea Utara (Korut). Kerry meminta agar China tidak usah dekat-dekat lagi dengan negara yang dipimpin Kim Jong-un ini.

"Kami mendesak China untuk mengakhiri 'urusannya' dengan Korea Utara," sebut Kerry seperti dikutip dari Time, Jumat (8/1/2016).

Kerry menyebut permintaannya itu sudah disampaikan kepada Menlu China, Wang Yi. Hal ini ia utarakan kepada Wang usai Korut melalukan uji coba nuklir.

Mantan calon Presiden AS itu mengatakan, sebagai negara yang dekat dengan Korea Utara, pendekatan yang dilakukan China terhadap negara tetangganya itu bisa dikatakan gagal. Sebab, Korut tetap saja bersikap tidak bersahabat dengan negara-negara lain di dunia.

"China punya pendekatan (dengan Korut) yang mereka inginkan dan kami menyetujui serta menghormati itu. Kami juga memberikan ruang agar mereka mengimplementasi kebijakan itu," kata Kerry.

"Tapi di hari ini, setelah saya berbicara dengan China, sudah sangat jelas kebijakan itu tak bekerja lagi. Mereka tidak bisa lagi melanjutkan urusan yang ada," tambah Kerry.

China dikenal begitu bersahabat dengan Korut. Negeri Panda merupakan satu dari sedikit negara di dunia yang punya hubungan diplomatik dengan Korut.

Selain itu, China sangat berpengaruh bagi perekonomian Korut. Sebab, negara yang digadang-gadang jadi adidaya itu adalah mitra dagang terbesar bagi Pyongyang.

Aksi uji coba bom Korut memang membuat negara-negara dunia naik pitam. Dewan Keamanan (DK) PBB mempertimbangkan untuk memberikan sanksi baru terhadap Korea Utara.

DK PBB juga telah mengadakan pertemuan darurat setelah Korut mengumumkan secara resmi bahwa getaran 5,1 skala Richter akibat ledakan bom hidrogen. Sebanyak 15 negara Dewan Keamanan PBB mengatakan mereka mengutuk keras uji coba itu dan mengatakan 'ancaman yang jelas kepada perdamaian dan keamanan masyarakat internasional'.

Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, juga mengatakan uji coba itu sengaja dilakukan Korut untuk destabilisasi keamanan kawasan.

China sebagai sekutu terdekat Korea Utara mengutuk uji coba bom hidrogen Pyongyang yang dilakukan untuk melawan diri terhadap agresi AS.

Juru bicara Kementerian Negeri Tiongkok, Hua Chunying mengatakan, pihaknya tak tahu-menahu tentang uji coba itu sampai Korut menyampaikan pengumuman.

"Kami jelas mengutuk uji coba itu dan meminta Korut untuk menghormati komitmen program denuklirisasi dan meminta Pyongyang untuk menghentikan kegiatan apa pun yang bisa membuat situasi Semenanjung tidak aman," kata juru bicara Kemenlu Tiongkok.*