Sukses

Ganggu Suster, Pasien Ditinju Dokter hingga Tewas

Dalam video berdurasi 11 menit 28 detik itu, terlihat seorang pasien setengah telanjang tengah diperiksa ketika tiba-tiba dokter meninjunya.

Liputan6.com, Belgorod - Sebuah video berisi adegan dokter meninju pasien yang beredar di dunia maya menghebohkan Rusia baru-baru ini. Rekaman tersebut mulai menyebar pada 29 Desember 2015.

Dalam video heboh berdurasi 11 menit 28 detik itu, terlihat seorang pasien setengah telanjang tengah diperiksa, ketika tiba-tiba dokter laki-laki bertubuh tegap -- didampingi seorang perawat -- mendatanginya.

Terlihat si wanita mengarahkan jarinya ke pasien pria. Diikuti teriakan sang dokter pria. "Anda menyentuh perawatku," lalu ia menarik si pria dari sofa dan meninju keras kepalanya.

Sekali pukulan dari dokter Rusia itu, korbannya langsung tersungkur dan tak bergerak.

Ketika laki-laki lain yang menemani pasien ke rumah sakit mencoba memisahkan keduanya, dia juga dipukuli secara brutal oleh dokter yang emosi.

Meskipun perawat di dalam ruangan pemeriksaan sudah memohon kepada pria berbaju biru itu untuk berhenti melakukan kekerasan, itu tak digubris.
 
Delapan menit berikutnya, perawat memanggil dokter ruang gawat darurat ke tempat kejadian. Sementara, dokter yang memukul pasien mencoba untuk memberikan pertolongan pertama.

Pasien pria yang tak sadarkan diri kemudian terlihat diseret dari pandangan kamera, sementara wanita pembersih mengepel lantai.

Menurut Russian Today yang dikutip Senin (11/1/2016), pria yang ditinju itu meninggal. Sementara temannya yang mencoba melerai juga cedera gara-gara pukulan dokter.

"Pria itu meninggal karena cedera kepala," kata para pejabat berwenang.

Korban meninggal awalnya ke rumah sakit dengan keluhan sakit perut. 

Sejauh ini Komite Investigasi Rusia telah menjerat kasus pidana terhadap dokter peninju pasien tersebut, atas tuduhan kelalaian berujung kematian. Jika terbukti bersalah, dokter itu terancam bui 2 tahun.

Dokter peninju pasien itu kabarnya telah dipecat dari rumah sakit. Kementerian Kesehatan Rusia juga telah meluncurkan penyelidikan di Belgorod atas kasus tersebut.

Aksi kekerasan itu terekam kamera keamanan rumah sakit di barat daya Rusia, dan muncul secara online beberapa hari setelah tanggal 29 Desember 2015. Dalam sehari, sekitar 700 ribu orang telah menyaksikan tayangan tersebut.*