Liputan6.com, Washington DC - Donald Trump kembali bikin sensasi dengan pernyataannya. Kini, kandidat capres Partai Republik Amerika Serikat tersebut melayangkan pujian setinggi langit pada pemimpin kontroversial Korea Utara, Kim Jong-un.
Trump memuji diktator itu untuk sikap tegas dan tak kenal belas kasihan saat mengeksekusi lawan-lawan politiknya.
"Jika Anda melihat Korut, pria ini -- memang benar dia seperti maniak -- namun kita harus memberinya kredit,"kata Trump, seperti dikutip dari Sydney Morning Herald, Senin (11/1/2016).
"Berapa banyak pria muda -- usianya sekitar 26 atau 25 saat ayahnya meninggal -- mengambil kendali atas para jenderal kuat? Bayangkan saja, bukankah itu luar biasa. Bagaimana ia melakukannya?"
Baca Juga
Trump mengatakan, naiknya Kim Jong-un ke tampuk kekuasaan di Korea Utara sebagai sesuatu yang 'luar biasa' dan ia bukan seseorang yang bisa dianggap remeh.
"Ia datang, mengambil alih, dan jadi bos. Luar biasa. Ia bahkan mengenyahkan pamannya sendiri, orang itu, orang ini. Maksud saya, dia tidak sedang main-main. Dan kita tak bisa bertindak main-main padanya, sebab Kim Jong-un memiliki rudal juga senjata nuklir."
Secara mengejutkan, Kim Jong-un mengeksekusi mati Jang Song Taek, paman sekaligus mentornya atas tuduhan kontra-revolusioner.
Komentar Trump itu disampaikan setelah Republik Demokratik Korea atau Korut mengklaim telah berhasil melakukan uji coba bom hidrogen di situs bawah tanah.
Â
Advertisement
Â
Dampak ledakan tersebut awalnya terekam sebagai gempa dengan kekuatan 5,1 skala Richter oleh Badan Survei Geologi AS (USGS).
Uji coba bom mematikan yang dilakukan Pyongyang menuai kutukan dari negara lain. Di tengah krisis tersebut, banyak orang berharap ke AS -- yang memiliki 28 ribu tentara yang ditempatkan di Korea Selatan -- untuk ambil tindakan.Â
Namun, Trump berargumen bahwa China lah yang harus bertanggung jawab atas ulah Korut. Menurut pria 69 tahun itu, sanksi harus dijatuhkan pada Tiongkok jika negara itu gagal mengendalikan sekutu lamanya itu.
"Mereka punya kendali penuh. Tanpa China, Korut tak bisa makan," kata Trump pada CNN. "China harus terlibat, mereka harus menyelesaikan masalah itu, kita harus menekan China untuk melakukannya."
Dalam kampanyenya, Trump sering mengeluarkan pernyataan yang bombastis dan kontroversial. Ia pernah ditentang saat mengusulkan agar muslim dilarang masuk AS.
Kampanyenya di Carolina Utara pada Jumat 8 Januari 2016, jadi sorotan gara-gara pengusiran atas perempuan berjilbab yang hadir di sana.
Meski jadi sosok 'antagonis', Trump juga mendapat pujian. Termasuk, dari Presiden Rusia, Vladimir Putin.
"Tak ada keraguan, dia merupakan sosok yang luar biasa dan begitu bertalenta serta bersinar," ucap Putin dalam konferensi Pers di Rusia.