Liputan6.com, Madaya Konvoi kendaraan berisi bantuan pangan dan obat-obatan tiba di Madaya, sebuah kota di Suriah yang terancam kematian akibat kelaparan. Mereka dianggap membangkang sehingga dikepung oleh tentara pro Presiden Bashir al-Assad.
Pendistribusian bantuan tersebut tiba pada malam hari ke kota berpopulasi 40.000 penduduk yang telah 6 bulan diblokade oleh pemerintah. Pihak PBB mengonfirmasi bahwa penduduk di Madaya nyaris mati kelaparan.
Baca Juga
Secara bertahap, konvoi bantuan juga berencana memasuki kota lain yang dikepung tentara anti-pemerintah di Provinsi Idlib, Kota Foah dan Kefraya. Di kedua teritori itu, kebanyakan tentara pemberontak justru mengepung rakyat yang dianggap pro Assad. Ada 20 ribu penduduk yang juga menderita kelaparan semenjak Maret 2015.
Advertisement
Ketua tim bantuan Palang Merah Internasional Pawel Krzysiek mengatakan kondisi penduduk luar biasa menyedihkan.
Baca Juga
"Tiap mobil kami didatangi oleh orang-orang, sambil berkata 'kalian bawa makanan? Bawa obat-obatan?' Menyedihkan sekali," ujarnya kepada BBC, Selasa (12/1/2016).
"Namun, mereka datang dengan tidak berlari. Berjalan lemah, beberapa hanya melambaikan tangan dengan ekspresi kosong, terlalu lelah bahkan untuk membuka mata," tambahnya lagi.
Ada total 44 truk yang datang ke Madaya. Bantuan datang dari PBB, Palang Merah Internasional, Palang Merah Suriah, dan Word Food Programme.
Sementara itu, 21 truk masuk kota Foah dan Kefraya. Mobil-mobil itu membawa panganan seperti beras, minyak sayur, tepung, sayur, garam, air bersih, makanan kaleng, susu formula, selimut dan obat-obatan.
Delegasi Palang Merah International Marianne Gasser mengatakan distribusi bantuan tidak hanya sekali.
"Untuk menolong ribuan orang ini, harus ada akses regular masuk ke area tersebut. Tidak hanya drop sekali saja," jelas dia.
Tak hanya bala bantuan, beberapa orang diperbolehkan meninggalkan kota itu, sedangkan beberapa orang menunggu evakuasi.
Madaya berada hanya 25 kilometer dari ibu kota Suriah, Damaskus. Menurut satu-satunya klinik di kota itu, 250 penduduk mengalami malnutrisi akut dan 28 tewas akibat kelaparan.*