Sukses

Belasungkawa dan Ketakutan Netizen Atas Teror Bom Sarinah

Teror bom Sarinah terjadi di lokasi dekat dengan kehidupan anak-anak muda Jakarta, mal dan kedai kopi Starbucks.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah ledakan menghancurkan pos polisi (pospol) di depan Mal Sarinah, Jakarta Pusat.

Berturut-turut, 6 ledakan terdengar berasal dari Starbucks hingga radius 2 km di kawasan Sarinah. Sedangkan dari dalam Gedung Djakarta Theater, terdengar 16 kali suara letusan tembakan.

Berdasarkan pantauan tim Liputan6.com, tagar #PrayForJakarta kembali menjadi trending di media sosial. Di dunia Twitter, pengguna beramai-ramai ungkapkan belasungkawa mereka atas tragedi.

"Praying for my hometown. God is in Control and please be safe guys (Berdoa untuk kampung halaman saya. Tuhan yang Berkuasa, jaga diri teman-teman) #PrayForJakarta" tulis pengguna Twitter dengan nama @frdndd.

Tak kalah ramai, netizen juga berduka atas Starbucks dan Mall Sarinah yang menjadi lokasi kejadian.

Polisi berpakaian preman mengarahkan senjata ke tersangka yang bersembunyi di dalam kafe pasca ledakan di pospol Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1). Baku tembak terjadi di depan Sarinah setelah suara ledakan ketiga terjadi. (AFP PHOTO/Bay Ismoyo)

"Ini KEGILAAN. Saya dulu sering berjalan melewati dan mengunjungi Sarinah dan Starbucks setiap hari. Pikiran saya kacau. Semuanya TOLONG jaga diri!" tulis pengguna @akamayana.

"Ya Allah, habis lihat video ledakannya di depan Starbucks Sarinah, langsung hilang napsu makan ," tulis @adhityahakim.

Pengguna dengan nama akun @tasyanastas mengungkapkan rasa kehilangannya, "Anak Jakarta bisanya ke mal doang, enggak ada tempat lain yang nyaman."

Sementara ada beberapa pengguna yang berasumsi bahwa ledakan mengambil tempat di Starbucks karena ada hubungannya dengan Anti-Amerika.

"Saya tak mau ke KFC, McD, Starbucks, dan semua yang dibuat Amerika, kemungkinan akan jadi target," ungkap pengguna @RandyDimitri.

Pengguna dengan nama @naladipa juga men-tweet, "Starbucks simbol hegemoni AS menjadi target bom. Hindari tempat-tempat yang bermerek Amrik".

Namun, hingga kini polisi belum mengetahui otak dibalik ledakan bom di Sarinah yang mengakibatkan Jakarta mencekam.