Sukses

ISIS Hancurkan Biara Kuno di Irak

Buldoser, alat berat, palu, mungkin bahan peledak telah mengubah dinding batu itu menjadi lapangan debu abu-abu.

Liputan6.com, Mosul - Sebuah citra satelit memperlihatkan biara kuno Saint Elijah atau Santo Elia di Mosul, Irak telah hancur.

Para ahli sejarah khawatir biara itu telah hancur lebur dan merupakan salah satu 'korban' dari ISIS yang terkenal dengan hobi menghancurkan situs-situs berserajah.

Biara itu telah melayani umat kristiani Irak sejak 1.400 tahun lalu, termasuk para prajurit AS. Di awal-awal pembentukannya, para biarawan memasang lilin, berdoa di kapel dan melayani umat di altar. Abjad Yunani terukir di gerbangnya.

Citra terbaru menampakkan perbedaan gambar dengan tampilan sebelumnya.

Sebelum itu runtuh, sebagian biara telah direstorasi. Bangunan batu telah berdiri tegak di atas bukit di Mosul. Meskipun atap sebagian besar hilang, terdapat 26 kamar khusus termasuk tempat perlindungan dan kapel.

"Sebulan kemudian citra menunjukkan dinding-dinding batu telah lumat," kata analis citra Stephen Wood, kepala eksekutif dari Allsource Analisys, yang menunjukkan bahwa kehancuran terjadi antara Agustus dan September 2014.

"Buldoser, alat berat, palu, mungkin bahan peledak mengubah dinding batu itu menjadi lapangan debu abu-abu. Mereka telah menghancurkan rata biara itu," ujarnya lagi seperti dilansir dari The Guardian, Kamis (21/1/2016).

 ISIS Hancurkan Biara Kuno Nasrani di Irak. Pastor dan umat Nasrani di Irak tahun 1920an (PA/Guardian)

Di Erbil, Irak, imam Katolik Pastor Paul Thabit Habib (39) terkejut oleh gambar itu. "Sejarah Kristen kami di Mosul secara biadab telah diratakan," kecam Habib.

"Kami melihatnya sebagai upaya untuk mengusir kami dari Irak, menghilangkan dan menghancurkan keberadaan kita di negeri ini."

ISIS telah menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah. Kelompok itu juga telah membunuh ribuan penduduk sipil dalam dua tahun terakhir. Selama itu, para tentaranya telah menghancurkan apa pun yang mereka anggap tidak sejalan dengan kepercayaan mereka.

Biara Santo Elia kini merupakan salah satu situs kuno sejarah perabadan yang turut mereka hancurkan. Selain itu, ISIS juga membumihanguskan masjid kuno, makam, kuil dan gereja.

Monumen kuno di kota Niniveh, Palmyra, dan Hatra kini telah rata dengan tanah. Berbagai museum dan perpustakaan juga runtuh. Buku-buku dibakar, barang-barang antik dihancurkan atau diperjualbelikan.

Biara Santo Elia merupakan tempat yang dilindungi oleh prajurit AS selama Perang Teluk. 

 ISIS Hancurkan Biara Kuno Nasrani di Irak. Pasukan AS adakan Misa Paskah 2009 di biara itu. (AFP)

"Saya bisa bayangkan banyak orang akan memiliki perasaan seperti, 'Buat apa waktu 10 tahun kami lindungi kalau orang-orang (ISIS) itu bisa masuk dan merusak segalanya?'" kata tentara AS, Kolonerl Mary Prophit, yang bertugas di Mosul selama 2004 hingga 2009.

Biara Santo Elia dibangun pada tahun 590. Pada 1743, 150 biarawan yang menolak pindah agama dibunuh oleh seorang jenderal Persia.

Pada 2003, tembok biara itu hancur oleh serangan tank dalam perang sipil. Namun, prajurit Irak memperbaiki kerusakannya.

Lalu, pasukan AS dari 101 Airborne Division mengambil alih biara itu. Mereka mengecat ulang gambar-gambar kuno di dindingnya serta menambahkan lambang divisi itu di salah satu temboknya. Namun, seorang anggota militer AS yang juga seorang pendeta baru menyadari arti mural di tembok itu lalu merestorasi seutuhnya.

Jeffrey Whorton, seorang pendeta sekaligus tentara AS yang pernah melakukan misa di altar kaget dan berduka atas hancurnya biara tersebut.

"Mengapa kita saling memperlakukan satu sama lain seperti ini. Ini jelas di luar nalar saya," ungkapnya sedih.

"Nabi Elia kini pasti tengah menangis..."

Video Terkini