Liputan6.com, Piornal - Ratusan warga kota kecil Piornal di Spanyol mengejar-ngejar seekor 'kambing' berwarna-warni dan menyambitnya dengan lobak.
Namun, jangan merasa heran. Dikutip Huffington Post, Kamis (21/01/2016), itu adalah bagian dari tradisi tahunan 'Jarramplas' yang diadakan di kota itu setiap tanggal 19 dan 20 Januari.
Baca Juga
Baca Juga
Sesuai dengan tradisi tahunan tersebut, seorang sukarelawan mengenakan kostum dengan pita aneka warna dan topeng setan bertanduk. Ia kemudian berkeliling kota sambil menabuh genderang dan akan melakukan ini sekuat-kuatnya menahan 'hukuman'.
Advertisement
Para petani setempat menyediakan sekitar 18 ton lobak untuk keperluan festival ini.
Meski asal usul tradisi ini masih belum memiliki kejelasan, namun pejabat pariwisata setempat menyebutkan bahwa sosok 'Jarramplas' menggambarkan sosok maling ternak. Namun, sejumlah pihak menyebutkan bahwa ada akar religius pada festival ini.
Merujuk kepada Daily Mail, tradisi lempar lobak ini sudah berlangsung beberapa abad dan dirayakan pada hari Santo Sebastian di kota berpenduduk 1.500 orang ini.
Selain teori tentang penghukuman maling ternak oleh warga Indian sebagaimana disaksikan oleh para pendatang Eropa, teori lain mengkaitkan tradisi ini dengan raksasa pencuri ternak bernama Cacus yang ditimpuki oleh Hercules dalam mitologi Yunani.
Pada masa modern sekarang ini, Jarramplas dikenal sosok iblis sementara pelemparan lobak menggambarkan pengusiran segala sesuatu yang buruk.
Jarramplas bukanlah satu-satunya tradisi unik di Spanyol dan bukan satu-satunya yang melibatkan buah dan sayuran.