Liputan6.com, Jakarta - Nama aslinya Mohd Azwan Md Nor. Namun, pria ini kini lebih dikenal sebagai Wak Doyok. Menariknya, nama ini ternyata ada kaitannya dengan pelawak Indonesia Doyok.
Dulu, tahun 2010, Wak Doyok hanyalah buruh kasar alias kuli yang masa depannya tak jelas.
Baca Juga
Kini pria Malaysia itu diakui sebagai trend setter, ikon fashion baru bagi kalangan pria. Ia yang mengajarkan bagaimana untuk tampil dengan penuh percaya diri.
Advertisement
Laman Instagram-nya dipenuhi foto-fotonya bergaya bersama teman-temannya dalam apa yang mereka sebut sebagai kampanye budaya mob. Ada juga foto-fotonya saat berpose bersama tokoh-tokoh ternama.
Wak Doyok juga menjelma sebagai pengusaha sukses. Sejumlah merek ia luncurkan, dari kopi, krim penumbuh jambang, pomade, hingga produk germen bergaya "British". Belum lagi sejumlah lokasi cukur atau barber shop miliknya yang menyebar di seantero Malaysia.
Wak Doyok pun jadi "artis". Ia membintangi sejumlah iklan dan tampil dalam banyak acara televisi.
Pria yang dulunya melarat itu kini jadi kaya raya. Ia naik turun mobil-mobil mewah nan mahal. Nyaris tak ada orang di Malaysia yang tak mengenalnya.
Nama Wak Doyok pun kian mendunia sampai ke Indonesia, Spanyol, Prancis, juga Australia. Ia bahkan pernah diundang oleh sebuah universitas di Jerman sebagai penasihat mode.Â
Apa yang membuat popularitas Wak Doyok melejit dalam waktu singkat?
Semua itu gara-gara media sosial. Pria yang dulunya tampil klimis itu menampilkan citra berbeda di jagat maya. Sebagai lelaki yang punya aura maskulin ala tahun 1960-an: pakaian rapi, rambut berjambul, janggut dan cambang yang ditata rapi, dan kumis lebat yang ujungnya dipelintir.
Penampilannya itu mencuri perhatian. Kini laman Instagramnya telah menjaring 1,1 juta follower atau pengikut.
Dikutip dari The Malay Mail Online, Alif Omar Mahfix, editor majalah budaya pop Malaysia, Juice, meyakini ketenaran Wak Doyok sebagian besar dikarenakan ia muncul pada waktu yang tepat.
Â
"Ketika Instagram mulai ramai digunakan di Malaysia, gaya jadul tidak lagi diminati para pria. Sehingga, berpenampilan seperti Wak terlihat menonjol," ucapnya. Wak Doyok pun tampil beda dari selebritas Instagram lain. Lebih segar!
Wak pun tak menyangkal bahwa media sosial yang membesarkan namanya sampai ia bisa berada di posisinya sekarang ini.
Namun, ia sadar tak semua orang menyukainya. Wak Doyok juga punya deretan para haters.
Baginya, para haters justru berkontribusi besar terhadap ketenarannya. "Tanpa 'pembenci' aku akan jadi apa? Mereka mempromosikan diriku secara gratis," ucapnya tertawa.
Lalu bagaimana nama Wak Doyok bisa melekat pada pria yang kini mendunia?
Jika mendengar nama Wak Doyok, sepintas orang Indonesia akan memikirkan tokoh pelawak Tanah Air bernama asli Sudarmadji atau yang lebih akrab dipanggil Doyok.
Baca Juga
Wak mengaku mendapatkan namanya dari film Doyok dan Kadir yang terkenal di Malaysia pada era 1980-1990-an.
Dianggap mirip dengan sang pelawak, ia dipanggil dengan nama "Doyok". Rupanya itu julukan hoki.
Dengan itu, nasibnya berubah. Wak Doyok menceritakan dulu saat jadi kuli ia pernah bekerja selama 3 hari tanpa tidur. Padahal upahnya tak seberapa. Bahkan, pada tahun 2008 ia di-PHK dan dijauhi teman-temannya.Â
Kini Wak Doyok bisa mewujudkan cita-cita terpendamnya selama ini: membahagiakan orang tuanya.
Ia menjadi brand ambasador dari produknya dan mengendalikan pemasaran melalui media sosial. Senjata utamanya adalah dengan membuat posting-an nyentrik sehingga berujung viral.