Liputan6.com, Washington DC - Badai salju dahsyat yang melanda Pantai Timur Amerika Serikat berdampak pada kehidupan 85 juta orang di wilayah yang dilewatinya. Alam terlalu kuat untuk dilawan.
Jalanan terkubur salju tebal, rumah-rumah rusak, gedung-gedung pemerintahan dan sekolah ditutup. Lebih dari 7.600 penerbangan sepanjang Jumat hingga Sabtu dibatalkan.
Polisi dibuat sibuk bukan kepalang mengurai kemacetan parah, menangani kecelakaan, atau merespons laporan orang-orang yang mobilnya terjebak di tengah timbunan salju.
Baca Juga
Laga olahraga, juga konser yang tiketnya telah terjual, terpaksa dibatalkan di tengah udara beku.
Pada Jumat malam, aliran listrik untuk 132.739 pelanggan putus di wilayah Southeast. Pun dengan 125 ribu lainnya di Carolinas. Demikian menurut perusahaan energi Duke Energy.
Badai salju juga merenggut nyawa. Setidaknya ada 9 orang yang meninggal dunia, mayoritas akibat kecelakaan yang terjadi di jalanan beku dan licin.
Advertisement
Sementara 5 negara bagian di AS mengeluarkan status darurat. Warga diminta untuk tetap tinggal di dalam rumah.
Rak-rak supermarket kosong. Jutaan warga AS menimbun bahan pangan dan perbekalan. Salah satu konsumen, Sharon Brewington, belajar banyak dari badai yang pernah terjadi 2010 lalu.
Kala itu ia dan anak-anaknya terpaksa bertahan hidup dengan mi instan dan air. "Aku tak akan mengulangi kesalahan itu," kata dia, seperti dikutip dari BBC , Sabtu (23/1/2016). Maka, ia pun menimbun bahan makanan.
Sementara itu, Washington DC diperkirakan menjadi wilayah terdampak terparah. Ibu kota AS itu akan "terkubur" salju setebal 76 cm hingga badai diperkirakan berlalu Minggu besok. Bahkan, Presiden Barack Obama dilaporkan tak bakal beranjak dari Gedung Putih.
Wali Kota Washington DC, Muriel Bowser, mengatakan badai dahsyat ini bisa berdampak kepada "hidup dan mati". "Warga diminta berlindung, masuk ke penampungan, dan menjauhi jalanan," kata dia.
Terburuk dalam Sejarah
Jumat petang, saat salju pertama turun di Washington DC, badan meteorologi atau National Weather Service sudah memperingatkan badai yang akan terjadi mungkin jadi yang terburuk dalam sejarah kota itu.
"Berpotensi menjadi badai yang sangat berbahaya yang bisa berdampak pada 50 juta orang," kata mereka.
Â
Ahli cuaca Paul Kocin menyebut badai salju monster ini mirip dengan fenomena 'Snowmageddon' yang melumpuhkan Washington DC pada 2010.
Warga di Virginia dan Maryland mendapat peringatan bahwa hujan salju bakal turun dalam intensitas parah, melampaui yang pernah terjadi pada 1992.
Sementara itu, di New York yang merupakan paling sibuk di AS, Wali Kota Bill de Blasio meminta warganya bersiap untuk menghadapi kemungkinan terburuk.