Sukses

Hakim Penuntut Presiden Yaman Tewas Dibom

Juru bicara koalisi Saudi, Jenderal Ahmed Asseri membantah klaim bahwa serangan udara itu menargetkan rumah dan warga sipil.

Liputan6.com, Sanaa - Hakim yang pernah menuntut Presiden Yaman Abdu Rabu Mansour Hadi karena dianggap berkhianat kepada negara dilaporkan tewas. Ia bersama beberapa beberapa anggota keluarganya tewas dibom dari serangan udara yang dipimpin koalisi Arab pada Senin 25 Januari 2016 pagi waktu setempat.

"Hakim Yaman, Yahya Ubaid tewas di rumahnya bersama istri, anak, putri mertua dan 3 cucunya. Lima anggota keluarga lainnya serta 2 penjaga yang berada di rumah juga terluka," ucap dua pejabat Kementerian Pertahanan Yaman dan seorang pejabat Kementerian Pertahanan Houthi kepada CNN yang dikutip Selasa (26/1/2016).

Juru bicara koalisi Saudi, Jenderal Ahmed Asseri membantah klaim bahwa serangan udara itu menargetkan rumah dan warga sipil.

"Kami tidak menargetkan rumah. Kami mencari rudal Scud. Kami selalu mengonfirmasi, kami tidak menyerang situs perumahan. Kami menyerang tempat persembunyian (Houthi)," kata Asseri melalui telepon.

Hakim dan anggota keluarganya merupakan salah satu di antara ribuan korban sipil Yaman dalam perang ini. Menurut PBB, ada lebih dari 8.100 korban sipil -- terluka dan tewas -- sejak awal 2015. Lebih dari 2.800 meregang nyawa.

Kementerian Kesehatan yang dikuasai Houthi mengatakan jumlah korban tewas jauh lebih tinggi dari 7.000, sejak perang dimulai hampir setahun yang lalu.

Houthi adalah kelompok minoritas, bersekutu dengan Iran untuk menggulingkan pemerintah Hadi dan merebut kekuasaannya pada 2015. Sementara Presiden Hadi kini mengasingkan diri ke Arab Saudi.

Koalisi yang dipimpin Saudi -- mencakup Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Qatar dan negara-negara lain -- telah meluncurkan serangan udara terhadap posisi Houthi di Yaman sejak Maret 2015, dengan gencatan senjata singkat musim panas lalu.

Juru bicara militer Yaman, Sharaf Luqman menuturkan, serangan udara Saudi terbaru di Sanaa dalam 5 hari terakhir menelan korban jiwa sekitar 220 warga sipil.  

"Serangan Saudi tidak terfokus pada sasaran militer. Setidaknya 190 rumah terkena serangan udara pekan ini termasuk 8 pabrik. Semua target tersebut adalah usaha swasta milik sipil," kata seorang pejabat Houthi di Sanaa, Ahmed Al-Bahri.

Al-Bahri mengatakan pasukan koalisi menyerang pabrik dan bisnis Yaman untuk menghancurkan infrastruktur ekonomi negara. Pekan lalu, sebuah kilang minyak utama dihancurkan oleh serangan udara Saudi di Provinsi Hodieda, 15 sipil tercatat tewas.

Pertempuran di Yaman antara kelompok sekutu Arab dan pasukan Houthi meningkat pekan ini. Sekutu Arab tersebut menyebar ke 6 provinsi di sana, sebagai pendukung Hadi untuk membebaskan kota dikendalikan oleh Houthi.

Sementara itu, di ibu kota baru sementara Hadi, di Kota Aden, militan menembak dan membunuh seorang kolonel Yaman. Insiden itu adalah yang terbaru dalam serangkaian pembunuhan yang menargetkan sejak pasukan pemerintah Yaman dengan dukungan dari Arab - membebaskan Aden dari Houthi Juli 2015 lalu.

Setidaknya 28 pejabat pemerintah Aden dibunuh oleh militan selama 2 bulan terakhir, termasuk mantan gubernurnya yang dibunuh pada awal Desember 2015.