Sukses

Pengalaman Mistis Supir Taksi Jepang Angkut Penumpang Misterius

Salah satu pengemudi menuturkan kisah yang meresahkan saat musim panas 2011, ketika seorang wanita mengenakan jaket masuk ke dalam taksinya.

Liputan6.com, Tohoku - Gempa bumi menerpa Tohoku, Jepang, Maret 2011 lalu. Guncangannya yang hebat, bahkan tercatat sebagai lindu terbesar di Jepang, memicu terjadinya tsunami dengan ketinggian 40,5 meter yang melaju dalam kecepatan 10 kilometer per jam menuju daratan.

Laporan dari National Police Agency Jepang menyebutkan gempa dan tsunami memakan korban 15.893 jiwa.  6.152 orang terluka, dan 2.572 lainnya dinyatakan hilang.

Lima tahun kemudian, sejumlah kejadian aneh terungkap di Tohoku. Tak sedikit supir taksi yang mengaku bertemu dengan hantu para korban bencana.

Yuka Kudo, mahasiswi Sosiologi Universitas Tohoku kemudian melakukan penellitian. Ia mewawancarai 100 pengemudi taksi. 7 di antaranya mengaku bertemu penumpang 'misterius', seperti dilaporkan Oddity Central.

Selama satu tahun, setiap minggu, Kudo melakukan perjalanan menuju Ishinomaki untuk berbincang dengan para supir taksi yang menantikan penumpang. Kepada 100 pengemudi ia mengajukan pertanyaan yang sama: "Apa kau pernah mengalami pengalaman aneh setelah bencana?"

Hal itu Kudo lakukan sebagai bagian tugas akhir kuliahnya.

Beberapa sopir sempat mengacuhkannya, lainnya bahkan marah. Namun, 7 pengemudi bersedia membagi pengalaman aneh mereka.

Gempa dan tsunami Tohoku. (foto: Oddity Central)

Salah satu pengemudi menuturkan kisah yang meresahkan saat musim panas 2011, ketika seorang wanita mengenakan jaket masuk ke dalam taksinya dari dekat Stasiun Ishinomaki. "Tolong ke Stasiun Mianmihama," ucap si sopir menirukan si penumpang.

Si sopir taksi bingung, dan mengatakan bahwa tak ada lagi yang tersisa di distrik tersebut. Si penumpang bertanya dengan suara gemetaran, "apa saya sudah mati?"

Sontak si sopir menoleh, dan menemukan kursi penumpang belakang sudah kosong.

Sopir bercerita saat mendapati penumpang pemuda berusia sekitar 20 tahun. Setiap kali ia melihat kaca spion, pria itu terus menunjuk arah depan.

Saat supir bertanya tujuannya, ia menjawab "pegunungan Hiyoriyama". Ketika taksi sudah tiba di area tersebut, penumpang itu raib begitu saja tanpa jejak.

Kisah-kisah tersebut mudah saja dianggap halusinasi atau imajinasi, namun catatan para pengemudi menjadi bukti kejadian. Ketika para 'hantu' masuk taksi, pengemudi menyalakan argo, yang direkam.

Sehingga, walau para penumpang menghilang, mereka tetap terhitung. Pengemudi pun harus membayar biaya taksi mereka dari kantong mereka sendiri. Beberapa supir bahkan mencatat pengalaman itu.

Dari keterangan para sopir yang mau bercerita, hantu-hantu itu dilaporkan masih berusia muda. Itulah yang membuat Kudo semakin percaya bahwa mereka memang korban tsunami 2011 itu.

"Pemuda pemudi merasa amat sedih ketika tak bisa lagi bertemu orang yang mereka cintai. Sebagai cara melampiaskan kekecewaannya, mereka memilih taksi yang dijadikan sebagai ruang pribadi,"  ungkap Kudo.

Menariknya, para sopir mengaku tak sama sekali merasa takut. Sebaliknya, mereka menaruh hormat pada seluruh korban.

Mengingat kehilangan orang tercinta akibat bencana adalah dasarnya. Pertemuan dengan para korban menjadi pengalaman yang spiritual, dan perlu diingat selamanya.

"Bukan hal aneh untuk menemukan hantu di sini," aku seorang pengemudi. "Jika aku bertemu hantu lagi, aku akan menerimanya sebagai penumpang."

Kudo sendiri merasa begitu terenyuh dengan pengalaman wawancara uniknya itu.

"Aku mempelajari bahwa kematian setiap korban membawa kisah yang berarti," ungkap Kudo. "Aku ingin menyampaikan itu pada orang-orang lain."

Selain di taksi, beberapa penampakan 'hantu' dan 'sosok misterius' juga dilaporkan terlihat di distrik penduduk di area yang terkena bencana dan sekitarnya.