Liputan6.com, Iowa - Warga Amerika Serikat di negara bagian Iowa mulai menyuarakan pilihannya untuk memilih kandidat calon presiden AS 2016. Mereka memilih siapa calon dari Partai Republik dan Demokrat maju menuju konvensi untuk berlaga menjadi orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu.
Warga berkumpul di beberapa lokasi kaukus di seluruh negara bagian untuk mendengar kampanye secara langsung dan intim dari para kandidat, baik Republik maupun Demokrat. Mereka kemudian menentukan pilihannya di bilik-bilik suara.
Dikutip dari USAToday, 1 Februari 2016, setelah perhitungan suara mencapai lebih dari 80 persen, Ted Cruz -- senator asal Texas dari Partai Republik mendapat suara 27,72 persen mengalahkan Donald Trump yang 'hanya' mendapat 24,38 persen.
Advertisement
Sementara dari Partai Demokrat, Hillary Clinton menang tipis dari kandidat Bernie Sanders, masing-masing 49,96 persen dan 49,36 persen.
Kendati malam belum usai, salah satu kandidat nomor buncit partai Demokrat, Martin O'Malley mengumumkan keputusannya untuk mundur dari laga pencalonannya setelah mendapatkan suara hanya 0 persen.
Apa itu Kaukus Iowa?
Kaukus negara bagian Iowa adalah simbol kekuatan besar bagi siapa pun yang merajai di situ. Kendati tidak melulu mencerminkan siapa yang bakal menjadi orang nomor satu di AS, kaukus itu menawarkan hal penting bagi tiap kandidat: agar jangan salah melangkah di kampanye berikutnya.
Satu lagi negara bagian yang penting bagi para kandidat adalah Primari New Hampshire.
Primari merupakan cara tradisional. Cara tersebut adalah para pemilih datang ke tempat pemilihan suara yang sudah ditentukan lalu menentukan pilihannya.
Baca Juga
Sementara itu, kaukus sangat berbeda dengan pemilihan primari. Pemilihan cara kaukus merupakan suatu acara yang membutuhkan waktu beberapa jam.
Dalam acara itu, para pemilih aktif dan berpartisipasi dalam debat publik. Biasanya, tempat dilakukan di sebuah rumah atau tempat publik sesuai luas dari negara bagian yang menggelar pemilihan dengan cara kaukus.
Mengapa keduanya penting, karena dua negara bagian itu merupakan cermin dari popularitas, kemampuan, hingga pemanfaatan momentum para capres.
Indikasi awal berdasarkan survei media AS di pintu bilik suara, menyatakan bahwa Donald Trump dan Hilarry Clinton memimpin suara terbanyak dari masing-masing partainya.
Pemilihan dimulai pada pukul 19.00 waktu setempat. Antrean mengular dan di beberapa tempat kaukus kehabisan kertas suara.