Sukses

Tak Temukan Wafer, Siswi Ini Tuntut Coklat Gratis Seumur Hidup

Seorang mahasiswi merasa dirugikan karena tidak menemukan wafer dalam KitKat, kini ia tuntut Nestle untuk persediaan cokelat seumur hidup.

Liputan6.com, London - Seorang mahasiswi bernama Saima Ahmad kini menuntut keadilan kepada pihak produsen cokelat terkenal KitKat, setelah menemukan salah satu produknya tidak berisikan wafer, hanya batangan cokelat.

Mahasiswi jurusan hukum yang masih berusia 20 tahun asal London tersebut kini meminta pihak Nestle untuk memberikan persediaan cokelat KitKat seumur hidup, menurut laporan ITV.

Mahasiswi hukum tersebut meminta pihak Nestle untuk memberikan persediaan KitKat seumur hidup sebagai kompensasi. (News.com.au)

Awalnya, Ahmad membeli delapan KitKat seharga US$4, dan kini ia mengancam akan melayangkan aksi legal jika tuntutannya tidak mendapati tanggapan. Dukungan klaim atas kerugian 'uang dan perasaan' atas insiden tersebut ia dapatkan dengan mengutip kasus hukum serupa pada tahun 1930-an.

"Inti dari permasalahan ini adalah; produsen seharusnya bertugas untuk memberikan kepedulian terhadap konsumen," tertulis dalam suratnya kepada Nestle.

"Mereka memiliki tugas khusus untuk memberikan konsistensi terhadap proses pembuatan produk tersebut. Kegagalan dalam menjalani proses dengan baik telah menghasilkan sebuah produk tidak sesuai."

Atas hasilnya tersebut, aku merasa telah disesatkan dalam pengunaan uang dan pembelian produk yang tidak sesuai dengan apa yang telah dipasarkan oleh Nestle.

Mahasiswi King College mengatakan kepada ITV bahwa ia sedang "menjajal peruntungannya" tapi ia juga mengungkapkan, "jika tidak meminta, Anda tidak akan mendapatkannya".

"Mereka terus mengatakan memiliki konsep unik dalam setiap KitKat, tapi aku merasa dikecewakan dengan apa yang telah kubeli," ungkapnya.

"Jelas, jika aku ingin beli batang cokelat murni, aku akan beli cokelat Galaxy," ungkapnya.

"Aku tidak akan ragu untuk melangkah lebih jauh dengan kasus ini jika Nestle tidak memberikan permintaan maaf atau kompensasi yang layak," lanjutnya.