Liputan6.com, New York - Sekitar pukul 22.00 pada hari Jumat bulan Maret tahun lalu, mobil yang dikendarai wanita bernama Jennifer Groesbeck tergelincir keluar dari jalan di utara negara bagian Utah. Kala itu ia dalam perjalanan pulang dari rumah ayahnya.
Kendaraan itupun terbenam ke dalam sungai Spanish Fork.
Penyebab tergelincir mobil masih menjadi teka-teki, namun bagian depan mobilnya menyambar pinggiran jembatan sehingga kendaraan terjungkal sebelum menghujam ke sungai dalam kondisi terbalik.
Advertisement
Karena hujaman yang keras, kaca depan mobilpun pecah dan atapnya penyok seakan sebuah kardus.
Baca Juga
Dikutip dari Daily Mail pada Kamis (4/2/2016), karena hilang dari pandangan dari jalan raya, Dodge merah itu terbenam dalam air deras setinggi dada orang dewasa selama 14 jam sebelum akhirnya terlihat oleh seorang pengail ikan. Ia mengaku melihat ada tangan yang melambai-lambai dari jendela yang rusak.
Empat orang anggota kepolisian setempat datang segera. Dalam rekaman kamera tubuh salah satu anggota terlihat ketergesaan mereka. Rekaman itu sudah dilihat ribuan orang.
Mereka menyelam ke air yang sangat dingin. Belakangan, ada 7 orang polisi dan anggota pemadam kebakaran yang harus dirawat karena hipotermia.
Kemudian, sekitar 2 menit dalam rekaman, mikrofon kamera menangkap suara lemah seorang dewasa. Tidak begitu jelas ucapannya, tapi terdengar seperti suara minta tolong. Petugas Jared Warner menjawab, “Kami datang.”
Terjadilah sesuatu yang aneh yang belum disadari tim penyelamat saat itu. Para penyelamat bergegas membalikkan mobil itu dan mendapati bahwa wanita berusia 25 tahun itu sudah lama meninggal.
Namun demikian ada seorang bayi di kursi belakang, Lily, yang masih berusia 18 bulan. Dalam kondisi terbalik dan terikat pada kursi bayi yang menjaganya tetap di atas permukaan air, bayi itu berdiam sedemikian lamanya. Wajahnya tetap berada di atas permukaan sungai yang menderu.
Walaupun pingsan dan menderita hipotermia, Lily berhasil diselamatkan di rumah sakit. Kisah penyelamatan yang ajaib itu menjadi berita di seluruh dunia.
Baru beberapa saat kemudian 4 polisi yang bertugas menjelaskan kisah menegangkan itu dan menyadari ada sesuatu yang sangat membingungkan.
Jika sang ibu sudah meninggal pada hempasan pertama kecelakaan dan bayinya pingsan, suara wanita manakah yang mereka dengar berasal dari dalam mobil?
Tyler Beddoes, salah satu polisi, yakin ia punya jawabannya, yaitu bahwa Lily diselamatkan oleh penjaga surgawi yang menenangkannya selama musibah di tengah malam dingin di dalam mobil yang setengah tenggelam, lalu kemudian meminta bantuan ketika nyawa sang bayi terancam.
Dalam sebuah buku baru berjudul 'Proof of Angels, Tyler Beddoes' menjelaskan betapa penyelamatan itu telah menebalkan iman yang sebelumnya tidak terlalu ia rasakan.
Polisi yang sudah bertugas selama 10 tahun itu adalah penganut aliran Mormon yang meyakini bahwa kita semua masing-masing memiliki satu malaikat pelindung.
Apapun itu, kasus Lily Groesbeck tidak mudah dijelaskan. Seorang petugas yang percaya takhayul dapat mengatakan ia mendengar suara misterius. Tapi ada 4 orang saksi, sehingga lebih susah diabaikan.
Petugas bernama Bryan Dewitt mengatakan, “Kami mendekat ke mobil itu dan ada suara yang jelas mengatakan, ‘Tolong saya, tolong saya.’”
Jared Warner, polisi yang suaranya terdengar memberikan tanggapan dalam video, mengatakan beberapa hari kemudian, “Kami berempat bersumpah bahwa kami mendengar suara seseorang di dalam mobil yang mengatakan, ‘Tolong’.”
“Saya kira hal itu memaksa kami lebih bersikeras. Saya kira tidak ada di antara kami yang bermaksud membalikkan mobil pada hari itu.”
Beddoes kemudian menjadi jurubicara bagi 4 orang petugas tersebut, karena rekan-rekannya menjadi enggan disebut naïf atau sinting. Tapi tampaknya lebih banyak orang yang percaya akan keberadaan malaikat daripada yang kita bayangkan.
Anda Percaya Malaikat?
Suatu survey di Inggris yang diadakan oleh Bible Society dan ICM melaporkan bahwa 31% penjawab percaya adanya malaikat dan sebanyak 5% bersikeras pernah melihat atau mendengarnya.
Suatu survey majalah Time di AS (2008) mendapati bahwa 69% warga Amerika percaya adanya malaikat, dan hampir sepertiga dari mereka mengaku pernah berhadapan langsung. Pengalaman-pengalaman mistis memang menjadi subyek yang tabu bahkan di negara yang lebih religius semisal AS, kata para akademisi.
Pengakuan bahwa ada kehadiran yang tak terjelaskan -- baik supernatural atau yang lainnya --pada saat orang sedang dalam marabahaya terjadi cukup sering sehingga bahkan para ilmuwan memberikan suatu nama untuk gejala ini, yaitu Third Man Factor -- faktor orang ke tiga.
Tak dapat disangkal bahwa orang yang religius lebih kerap menjelaskan tentang kehadiran malaikat ini walaupun sejumlah orang biasa juga mengalami spiritualitas baru sesudah kejadian.
Menurut sejumlah laporan, pengalaman-pengalaman demikian disebut sangat membekas, bukan sekedar mengetahui gender ‘malaikat’ itu dari suaranya, tapi juga perasaan kuat tentang kehadiran yang oleh beberapa orang dijelaskan dengan tangan yang digenggam.
Sang ‘malaikat’ ini selalu welas asih dan membimbing, terkadang memberi perintah spesifik yang tidak pernah terpikirkan oleh seseorang. Dalam banyak kasus, termasuk pengalaman petugas Beddoes, pengalaman tersebut sangat menjejas sehingga mengubah hidupnya.
Mereka yang mengaku telah mengalami gejala Third Man ini misalnya para korban kapal karam, perampokan bank, kecelakaan mobil, ataupun serangan hiu. Demikian juga pendaki gunung, penyelam, dan bahkan astronot dan penjelajah kutub menceritakan kisah yang sangat serupa tentang perjumpaan dengan teman tidak terlihat pada saat kesusahan jasmani dan stres mental yang intens.
Advertisement