Liputan6.com, Brisbane - Seorang warga negara Kanada yang bertempur bersama pejuang Kurdi untuk melawan ISIS ditahan Otoritas Australia. Robert Somerville dilaporkan akan segera dideportasi ke negaranya.
Keterangan tersebut disampaikan oleh ayah dari Robert, Richard. Dia mengatakan alasan Otoritas Australia menahan dan berencana mendeportasi anaknya adalah karena Robert mempunyai pengalaman bertempur melawan ISIS itu.
Baca Juga
"Saya sudah tidak melihat anak sejak 20 tahun lalu. Tentunya saya terkejut ketika dia mengabari saya kalau dia ditahan ditahan," sebut Richrad seperti dikutip dari Reuters, Rabu (3/2/2016).
Advertisement
Baca Juga
Kejadian yang menimpa Robert disorot tajam beberapa pihak di Negeri Kanguru. Mereka mempertanyakan alasan penahanan Robert yang begitu samar.
"Dasar dari pembatalan visa ini sangat tak jelas. Ini mungkin ada motif politik," sebut pengacara dari Robert, Jessie Smith.
Sampai saat ini, Kementerian Imigrasi dan Perbatasan Australia bungkam atas penahanan dan rencana deportasi dari Robert.
Robert diketahui merupakan seorang veteran Militer Kanada. Dia bertempur melawan ISIS saat bertugas selama 7 bulan di Afghanistan.
Dirinya ditahan saat mencoba memasuki Negeri Kanguru melalui Bandar Udara Brisbane.
Australia sejak 2014, memberlakukan kebijakan imigrasi yang sangat ketat. Mereka beralasan, hal ini demi mencegah lebih banyak warga Australia pergi ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan kelompok teror.
Australia juga menyebut, mereka juga tak ingin warganya yang kembali dari perang di wilayah-wilayah konflik malah membawa pengaruh ajaran-ajaran radikal ke masyarakat Australia.
Tak cuma itu, Australia sudah mengeluarkan peraturan akan memenjarakan warganya diketahui pulang dari berperang dari Irak dan Suriah.