Sukses

Putin, Obama dan Sekjen PBB Diundang ke Jakarta, Ada Apa?

Meski mengundang ke-4 pemimpin itu, Hasan tak bisa memastikan apakah mereka akan hadir dalam pertemuan luar biasa itu.

Liputan6.com, Jakarta - Jakarta akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada 6-7 Maret 2016. Pertemuan tingkat kepala negara dan pemerintahan ini, dihelat khusus untuk membicarakan masalah Yerusalem dan Palestina.

Sebanyak 56 negara anggota OKI, dipastikan diundang dalam pertemuan ini. Selain itu ada 4 negara/organisasi internasional anggota kwartet perunding masalah Palestina yaitu PBB, Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Rusia juga diajak untuk hadir dalam pertemuan di Jakarta ini.

Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri, Hasan Kleib mengatakan, undangan terhadap kwartet tersebut merupakan permintaan khusus dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

"Jadi nanti yang kita undang Presiden Putin, Presiden Obama, Sekjen PBB, dan Uni Eropa," ucap Hasan di kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Kamis (4/2/2016).

Meski mengundang ke-4 pemimpin itu, Hasan tak bisa memastikan apakah mereka akan hadir dalam pertemuan luar biasa itu. Kehadiran mereka juga tergantung keputusan dari negara atau putusan organisasi internasional tersebut untuk mengirimkan siapa.

Hasan menambahkan, untuk undangan bagi kepala negara atau pemerintahan anggota OKI sudah dikirimkan oleh organisasi tersebut. Pengiriman itu dilakukan pada Januari lalu.

Selain undangan dari OKI, Hasan menyebut, Presiden Joko Widodo juga akan mengirimkan undangan tersendiri. Rencana undangan dari Presiden akan disebar ke negara-negara OKI dalam waktu dekat.

"1 atau 2 hari kedepan undangan dari Presiden akan disampaikan ke negara-negara anggota (OKI)," tutur dia.

Sementara untuk konfirmasi kehadiran, baru datang dari Presiden Palestina. Hasan sangat berharap, Presiden Mesir dan Raja atau PM Maroko bisa hadir dalam pertemuan luar biasa ini.

"Presiden Mesir sangat diharapkan untuk datang karena dia adalah ketua KTT OKI. Sedangkan Maroko adalah ketua komisi Al-Quds (Yerusalem) OKI," pungkas Hasan.