Sukses

Arab Saudi Tawarkan Pasukan Darat Hancurkan ISIS di Suriah

Arab Saudi adalah negara Timur Tengah pertama yang bergabung dengan koalisi anti-ISIS.

Liputan6.com, Riyadh - Pemerintah Arab Saudi untuk pertama kalinya akan mengirim pasukannya ke Suriah untuk menghancurkan ISIS. Hal itu dikemukakan oleh kementerian pertahanan pada Kamis 4 Februari 2016.

"Kerajaan Saudi siap untuk berpartisipasi operasi darat bersama koalisi melawan ISIS untuk keluar dari Suriah," terang juru bicara militer Jenderal Ahmed al-Asiri kepada TV al-Arabiya seperti dilansir The Guardian.

Salah seorang sumber di Saudi mengatakan ribuan tentara khusus akan diterjunkan dan kemungkinan akan bekerja sama dengan Turki.

Baik Saudi maupun Turki dua negara yang ingin Presiden Suriah Bashar al-Assad terguling dari jabatannya.

Arab Saudi adalah negara Arab pertama yang bergabung dengan koalisi anti-ISIS. Namun, menurut sumber langkahnya tertahan karena Saudi lebih mementingkan intervensi keYaman.

Selain menunjukkan kecenderungan ke AS--terlebih setelah kesepakatan nuklir Iran yang merupakan negara saigannya-- kerajaan Saudi menunjukkan komitmennya melawan terorisme. Riyadh dalam beberapa bulan terakhir menjadi target ISIS dan kerap kali dituduh sebagai negara cikal bakal teroris.

Asiri mengatakan bahwa telah ada perkembangan positif melawan pemberontak Houthi di perang bersaudara Yaman membuat Saudi kini lebih fokus untuk menerjunkan pasukan ke Suriah.

"Ada banyak frustrasi saat melawan ISIS. Terlihat tak ada pasukan darat di Suriah (kecuali pasukan anti-Assad) yang mau menghancurkan ISIS," ujar Asiri.

"Rezim Assad, Iran, Rusia dan Lebanon berfokus melawan oposisi Assad dengan satu tujuan: membuat Assad tetap berada di puncak kekuasaan, sehingga mengorkbankan nyawa warga Suriah," tutupnya.

Video Terkini