Sukses

Tak Ada Gedung Rusak dan Korban Jiwa di Chile Pascagempa 6,3 SR

Gempa besar berkekuatan 6,3 SR mengguncang Chile hari ini. Namun, negara yang memiliki standar bangunan terbaik di dunia itu tetap kukuh.

Liputan6.com, Santiago - Gempa besar dilaporkan melanda wilayah Central Chile, Rabu 10 Februari 2016. Lindu itu berkekuatan 6,3 skala Richter (SR).

Efek dari fenomena alam ini menyebabkan beberapa gedung terguncang. Namun, sampai sekarang belum dilaporkan ada kerusakan yang terjadi terhadap bangunan-bangunan tersebut.

Selain itu Otoritas di Amerika Selatan ini, mengatakan tidak terdapat korban luka dan jiwa. Mereka juga memastikan gempa ini tak akan menyebabkan tsunami.

"Tidak kerusakan infrastruktur yang dilaporkan kepada kami. Kami juga tidak melihat adanya indikasi gempa ini menelan korban," sebut pernyataan resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Chile seperti dikutip dari Washington Post, Rabu (10/2/2016).

Menurut Badan Geologi AS, pusat dari gempa terletak di lepas pantai dekat Kota Tongoy. Kedalaman gempa berkisar 40 kilometer.

Usai gempa pertama pun, Badan Geologi AS, menyebut terjadi lindu kedua berkekuatan 5,1 SR. Meski kekuatannya kecil sejumlah gedung di Ibukota Santiago mengalami guncangan.

Chile merupakan negara yang rawan terkena bencana gempa. Pada 2008 lalu negara ini diguncang gempa berkekuatan 8,2 skala ritcher.

Walau sering gempa, hebatnya, korban jiwa dan kerusakan relatif sedikit. Negara itu menerapkan standar bangunan yang ketat. Rumah-rumah, gedung, dan infrastruktur lain tak mudah ambrol akibat guncangan.

Ribuan rumah yang rusak akibat gempa, sebagian besar dibangun dengan memenuhi standar memakai biaya subsidi pemerintah.

Dalam laporan 2011, Kantor PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana menyebut Chile sebagai negara dengan aturan pembangunan paling ketat. Pelaksanaannya yang sungguh-sungguh terbukti melindungi warga negaranya dari malapetaka.

Pemerintah Chile juga gencar menyiapkan warganya untuk menghadapi bencana. Sekitar 500.000 orang berpartisipasi dalam simulasi di bulan Mei 2012 di wilayah pesisir Valparaiso.

Video Terkini