Liputan6.com, Hartsdale - Seekor anjing campuran berbagai ras menjadi anjing paling terkenal dan paling banyak mendapat penghargaan selama Perang Dunia II. Chips—nama anjing itu—adalah salah satu dari 10.425 anjing yang berdinas di kesatuan baru, K-9 Corps, di bawah Quartermaster Corps.
Sebelum adanya K-9 Corps, ada anjing-anjing lain semisal Admiral Wags di kapal induk Lexington dan pahlawan Perang Dunia I bernama Sergeant Stubby. Tapi mereka hanya menjadi maskot, tanpa fungsi resmi dalam kedinasan militer AS.
Baca Juga
K-9 Corps sendiri merupakan hasil dari program Dogs for Defense, yaitu suatu program warga sipil yang dibentuk pada Januari 1942 oleh sekelompok pakar anjing dan organisasi American Kennel Club.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari ARGunners pada Kamis (11/2/2016), pada saat itu ada kekhawatiran penyusupan garis pantai Amerika oleh pelaku sabotase kiriman pihak lawan. Program sipil itu membantu menyediakan anjing penjaga kepada Angkatan Darat (Army) dan Penjaga Pantai (Coast Guard) AS.
Setelah sejumlah keengganan, pihak Angkatan Darat mengijinkan program eksperimen awal menggunakan 200 ekor anjing. Keberhasilan uji coba menyebabkan Jenderal Quartermaster memerintahkan pencarian 125.000 ekor anjing untuk berdinas. Jumlah ini kemudian dikurangi.
Dari 10.425 ekor anjing yang dinas militer selama perang, kebanyakan menjaga garis pantai AS atau berada di fasilitas militer. Tapi ada sekitar 1.000 ekor anjing yang dilatih menjadi anjing pemandu dan Chips adalah salah satu di antaranya.
Pemilik Chips adalah Edward J. Wren dari kota Pleasantville, di negara bagian New York. Sang pemilik mendaftarkan Chips berdinas di Angkatan Darat pada Agustus 1942. Setelah dilatih di Pusat Pelatihan Anjing Perang di Front Royal di Virginia, ia ditugaskan kepada prajurit Rowell.
Chips ikut serta dalam Operasi Torch dan menjadi satu dari antara 3 ekor anjing yang berjaga dalam Konferensi Casablanca antara Roosevelt dan Churchill.
Melawan Senapan Mesin
Di suatu subuh pada 10 Juli 1942, Divisi Infantri ke-3 di bawah komando Mayjen Lucian Truscott mendarat di pantai selatan Sisilia di dekat kota Licata dalam Operasi Husky.
Di antara pasukan yang mendarat di pantai adalah Peleton Polisi Militer ke-3, Resimen Infantri ke-30, termasuk prajurit John R. Rowell dari Arkansas bersama anjing dinasnya, Chips.
Ketika fajar merekah, peleton itu berjuang untuk lebih jauh ke daratan ketika sebuah perangkap berisi senapan mesin memuntahkan tembakan. Sarang itu tersembunyi dalam gubuk pedesaan. Rowell dan rekan-rekannya segera tiarap.
Namun Chips melepaskan diri dari pawangnya dan langsung berlari ke gubuk.
“Kemudian terdengar kegaduhan dan tembakan berhenti," ungkap Roswell.
Mereka mendengar seseorang menembakkan pistol di dalam gubuk.
“Kemudian kami melihat seorang tentara Italia keluar dan Chips sedang menggigit lehernya. Saya memanggilnya sebelum ia menewaskan orang itu. Tiga orang lagi keluar dengan mengangkat tangan," ujar Roswell lagi.
Chips mengalami luka bakar dan lecet di kepala karena pistol yang ditembakkan dari jarak dekat. Dokter mengobatinya dan mengembalikan kepada Rowell hari itu juga. Malamnya, ketika sedang berjaga, Chips memberitahukan Rowell adanya upaya penyusupan 10 tentara Italia. Berdua, mereka meringkus semua penyusup.
Beberapa hari kemudian, kisah kepahlawanan Chips menyebar ke seluruh divisi. Chips dianugerahi lencana Purple Heart dan Silver Star. Tapi masih banyak lagi.
Komandan peleton, Kapten Edward G. Parr mengajukan rekomendasi agar anjing itu mendapatkan Distinguished Service Cross karena “tindakan berani sendirian memusnahkan sarang senapan mesin berbahaya yang menyebabkan menyerahnya pada awaknya.”
Peraturan Departemen Perang melarang penganugerahan lencana kepada hewan. Tapi, untuk kasus Chips, sikap Truscott adalah tidak mempedulikannya. Ia mengabaikan peraturan itu dan pada 19 November di Italia ia menganugerahkan Distinguished Service Cross kepada Chips.
Advertisement
Gaduh Politik
Orang-orang di garis belakang mendengar tentang kepahlawanan Chips melalui cerita koran yang diterbitkan pada 14 Juli 1944.
Kebanyakan bersuka cita, tapi tidak semuanya bersikap demikian. Hari berikutnya, Departemen Perang menerbitkan pernyataan sedang melakukan penyidikan merujuk kepada peraturan Departemen.
Bukan hanya itu, William Thomas, yang menjabat komandan nasional Orde Militer untuk Purple Heart, dengan marah menulis beberapa surat kepada presiden, menteri peperangan, dan ajudan jenderal Angkatan Darat AS, yang isinya adalah protes penganugerahan Purple Heart yang seharusnya untuk manusia, bukan untuk hewan.
Kongres turun tangan. Setelah perdebatan selama 3 bulan, kongres menetapkan bahwa tidak ada lagi penghargaan diberikan kepada mahluk bukan manusia dan menambahkan “teguran yang sepantasnya dapat diterbitkan melalui perintah jenderal kesatuan.” Artinya, selunak-lunaknya mereka dapat menerima pemberhentian dengan hormat.
Walaupun lencananya diambil, Chips tetap menjadi pahlawan. Salah satu yang memuji anjing itu adalah Komandan Utama Jenderal Dwight Eisenhower. Namun demikian, ketika Eisenhower membungkuk untuk mengelusnya, Chips merasa belum kenal dengan sang jenderal dan malah menggigit tangan sang Komandan.
Chips tetap berdinas di Divisi Infanteri ke-3 selama peperangan. Sesaat sebelum ia diberhentikan dengan hormat, para prajurit di peletonnya secara tidak resmi menganugerahkan Theater Ribbon berhiaskan kepala panah untuk pendaratan serbu dan 8 bintang peperangan. Ia kembali ke keluarga Wren pada Desember 1945.
Anjing campuran herder, collie, dan husky itu mati 7 bulan sesudah pulang ke rumah karena komplikasi cederanya selama perang. Pada saat itu ia berusia 6 tahun. Chips dikuburkan di Pemakaman Hewan Peliharaan di kota Hartsdale di Westchester County, di negara bagian New York.