Sukses

Penjara Meksiko Rusuh, 52 Napi Tewas dalam Baku Hantam

Banyak penjara di Meksiko dikuasai para narapidana atau dikenal dengan istilah autogobierno.

Liputan6.com, Mexico City - Kerusuhan yang berujung pada kematian terjadi di dalam penjara di kota Monterrey, Meksiko. Para napi yang kebanyakan berasal dari berbagai kartel narkoba saling baku hantam antar geng. 52 orang pesakitan tewas dan 12 terluka.

Insiden ini terjadi beberapa hari sebelum Paus Fransiskus berencana mengunjungi penjara di utara Meksiko itu.

Gubernur negara bagian Nuevo Leon, Jaime Rodriguez mengonfirmasi total kematian dan mengatakan kerusuhan di Penjara Topo Chico dimulai menjelang tengah malam pada Kamis 11 Februari 2016.

"Saat rusuh pecah, beberapa tahanan membakar gudang makanan dan area tidur," ujar Rodriguez seperti dilansir dari The Guardian, Jumat (12/2/2016).

Ia tidak menjelaskan bagaimana para korban tewas, namun memastikan bahwa tak ada penembakan.

Rodriguez juga mengatakan bahwa rusuh dimulai oleh pemimpin kartel Zetas, Juan Pedro Saldivar Farias dan kartel Gulf Jorge Ivan Hernandez.

Zetas dibentuk oleh bekas pasukan khusus kartel Gulf, namun pecah pada 2010. Saat itu perang mematikan pecah di sepanjang kawasan timur laut Meksiko.

Saldivar-Farias tertuduh sebagai pembunuh warga AS, David Hartley pada 2010. Saat itu perbatasan AS-Meksiko tegang.

TV lokal menyiarkan kerusuhan dalam penjara tersebut. Terlihat api berkobar. Keluarga para napi berkumpul di luar pagar meminta informasi bagaimana keadaan di dalam.

Insiden ini merupakan kegagalan pemerintah Meksiko paling anyar dalam mengontrol fasilitas tahanan mereka yang kerap kali melebihi kapasita.

"Pemerintah membiarkan Topo Chico berada di bawah organisasi kriminal," kata Pastor Robert Coogan, pemimpin keagamaan untuk para narapidana.

Laporan National Human Rights Commission mengatakan bahwa banyak penjara di Meksiko dikuasai para narapidana atau dikenal dengan istilah 'autogobierno'. Termasuk lapas Topo Chico.

Meksiko mengalami kesulitan mengatur populasi napi dalam penjara. Lebih banyak tahanan daripada penjaga yang juga kurang pelatiahan.

Skandal terbesar dalam sejarah lapas Meksiko adalah kaburnya Joaquin 'El Chapo' Guzman yang membuat terowongan bawah tanah untuk bisa kabur keluar dari fasilitas itu.

Rusuh teranyar ini menambah daftar panjang baku hantam di lapas Meksiko. Pada 2013, 13 orang tewas dan 65 terluka di Penjara San Luis Potosi.

Insiden yang sama terjadi pada 2012, 44 orang tewas di lapas Nuevo Leon setelah napi dari dua kartel Zetas dan Gulf saling tusuk dengan pisau lipat dan lemparan batu.Â