Liputan6.com, San Diego - Seorang ayah terpaksa harus mendengar suara putrinya yang sekarat melalui telepon ketika terkena peluru nyasar di luar apartemennya di Chicago.
Aaren O'Connor, tak sadar dirinya tertembak. Dia hanya mengatakan kepada ayahnya berulang kali bahwa "kepalaku sakit" sebelum meninggal dunia.
Wanita berusia 25 tahun ketika itu sedang duduk di mobilnya di luar sebuah apartemen di Chicago ketika peluru nyasar mengenainya.
Advertisement
Kepada CBS, ayahnya, David O'Connor bingung ketika sedang mengobrol dengan putrinya. Padahal sebelum pindah ia telah mengingatkan tentang tingkat kriminalitas senjata api di kota yang akan ditujunya.
Baca Juga
Dilansir News.com.au, Kamis 11 Februari 2016, David baru mengetahui apa yang telah menimpa putrinya setelah mendapatkan kabar dari kekasih putrinya, Carlos. Ia meminta teman sekamar Aaren untuk memeriksa keadaannya.
Nahas, sang teman menemukannya tak sadarkan diri di dalam mobil. Aaren kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat dan tak lama kemudian ia dinyatakan meninggal dunia pada hari Minggu 7 Febuari 2016.
"Aku tak menyadari pada saat itu aku sedang mengobrol untuk terakhir kalinya dengan putriku," ungkap David.
Aaren pindah ke Chicago dari San Diego untuk bisa lebih dekat dengan kekasihnya, serta untuk bekerja di sebuah perusahaan mainan anak-anak 'Tomy'.
"Aaren adalah seorang wanita berusia 25 tahun yang cantik, pintar, penyayang, bersemangat dan pekerja keras. Ia memiliki cinta yang mendalam untuk teman-teman dan keluarganya," ungkap David.
"Ia humoris, senang berpetualang dan memiliki jiwa pemimpin," lanjutnya.
"Karena berada di tempat yang salah di waktu yang salah, dunia telah kehilangan seseorang luar biasa dan segala potensinya."
Rekan-rekan Aaren kini telah membuat akun GoFundMe untuk menggalang dana bagi remaja-remaja Chicago sekaligus mendanai beasiswa untuk mengenangnya.
Hingga kini, mereka telah berhasil mendapatkan lebih dari US$ 28.000 (Rp 374 juta) dari target yang mereka sudah tetapkan, US$ 50.000 (Rp 668 juta).