Liputan6.com, Jakarta - Satu jenazah diduga warga negara Indonesia (WNI) ditemukan pascagempa Taiwan berkekuatan 6,4 skala Richter pada Sabtu 6 Februari 2016. Keterangan dari Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, disebutkan kondisi jenazah sudah rusak sehingga tidak mungkin diidentifikasi secara visual.
"Karena itu, kami belum bisa memberikan informasi lengkap mengenai korban karena tim di Tainan dan di Kemlu sedang melakukan upaya verifikasi dan identifikasi," kata Iqbal yang dikutip, Sabtu (13/2/2016).
Menurut informasi dari Direktur PWNI-BHI Kemlu, jenazah itu ditemukan di reruntuhan Gedung Crown Victoria di Distrik Yongkang Tainan City.
Advertisement
Baca Juga
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid juga menyatakan informasi serupa, 1 WNIÂ tewas akibat gempa Taiwan dan 10 WNI lainnya luka ringan.
Informasi tersebut didapatkan Nusron dari Kepala Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taiwan Arief Fadillah, Jumat 12 Februari 2016.
"Berdasarkan hasil penelusuran tim di lapangan, terdapat korban WNA yang meninggal dan diduga merupakan seorang WNI atas nama Ellysabet Sami, tanggal lahir 2 Februari 1970, TKI asal Temanggung, Jawa Tengah," kata Nusron seperti informasi dari Arief Fadillah.
Identitas TKI korban gempa Taiwan itu diketahui berdasarkan hasil penelusuran tim KDEI, yang menemui penghuni lantai 5 gedung yang runtuh akibat gempa. Sampai saat ini, tim KDEI masih berada di kamar jenazah untuk memastikan korban dan menunggu hasil identifikasi resmi dari otoritas Taiwan.
Menurut Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, jumlah WNI yang tinggal di Tainan mencapai 17 ribu orang.
Dari jumlah tersebut, 16.800 orang merupakan TKI, sementara sisanya adalah pelajar dan lainnya.