Liputan6.com, Washington, DC - Rona wajah Donald Trump memerah. Raut mukanya penuh emosi, melontarkan ketidaksukaan kepada lawannya, Jeb Bush dan Ted Cruz, saat debat yang berlangsung pada Sabtu 13 Februari 2016.
Tak jarang Trump berteriak dan menunjukkan kalimat penuh hinaan kepada keduanya. Ini adalah debat paling panas sepanjang sejarah partai berlambang gajah itu.
Baca Juga
Miliuner asal New York itu datang ke debat yang disiarkan di CBS dengan semangat baru setelah menang di Primary negara bagian New Hampshire pada Selasa lalu.
Advertisement
Dengan kepercayaan dirinya yang tinggi, Trump menjawab seluruh pertanyaan moderator dengan cara yang kontroversial. Menginterupsi pihak lawan. Berulang kali ayah dari Ivanka itu mengatakan kandidat lain pembohong.
Trump juga menyerang Jeb Bush beberapa kali hingga menyinggung mantan presiden AS George Bush yang juga kakak dari Jeb tentang kebijakan politik luar negerinya.
"George Bush itu kesalahan," serbu Trump seperti dilansir dari Reuters.
"Kesalahan besar dan gendut," tambahnya merujuk pada serangan balasan AS atas 9/11.
"Saya muak dan lelah karena dia sering mencela keluargaku," balas Bush tak kalah emosinya.
Baca Juga
"Ayah saya adalah orang terhormat yang pernah hidup dalam ingatan. Dan Donald Trump hanyalah seorang pembuat acara TV, sementara kakak laki-lakiku adalah orang yang menegakkan keamanan AS. Saya bangga dengan mereka. Dan ibu saya, adalah seorang perempuan terkuat yang saya kenal," ujar Bush yang kalimatnya dipotong oleh Trump.
"Ibumu seharusnya mencalonkan diri jadi presiden AS," potong Trump.
Geram, Bush menuding bahwa Trump bangkut. "Itu kebohongan lain. Saya tak pernah bangkrut," tepis miliuner properti itu.
Sulit memutuskan siapa yang menang dalam debat kali ini. Tak semua amarah datang dari Trump, tapi juga berasal dari Ted Cruz dan Marco Rubio yang berselisih kata tentang ilegal migran.
Namun, Trump mendominasi debat dalam Twitter dengan 40 persen mention.