Liputan6.com, New Delhi - Sejumlah produk telepon seluler (ponsel) murah membanjiri pasaran. Namun, tak ada yang harganya serendah buatan India ini.
Ponsel Freedom 251 buatan Ringing Bells, perusahaan telekomunikasi yang berbasis di Noida (New Okhla Industrial Development Authority) tersebut, dibanderol seharga 251 rupee atau sekitar Rp 49.000. Menjadikannya produk termurah di India sekaligus di dunia.
Produk tersebut resmi diluncurkan di New Delhi pada Rabu 17 Februari 2016. Namun, penjualan perdananya dilakukan pada hari ini, Kamis 18 Februari 2015 di situs Freedom251.com.
Â
Baca Juga
Para pembeli harus membayar 40 rupee untuk memastikan ponsel itu terkirim ke rumah mereka. Jadi harga total yang harus dibayar peminat adalah Rs 291 atau Rp 57.000.
Meski murah meriah, Ponsel Freedom 251 dijalankan menggunakan sistem operasi Android 5.1 atau Android Lollipop, RAM 1 GB, dan kapasitas memori penyimpanan 8 GB.
Ponsel termurah itu juga dilengkapi layar qHD 4 inci dan dipersenjatai prosesor Qualcomm 1.3-GHz quad-core.
Seperti dikutip dari Hindustan Times, Kamis (18/2/2016), setelah dirilis sejumlah penduduk lokal berbondong-bondong mendatangi kantor pusat Ringing Bells Pvt. Ltd di Sector 63 Noida. Mereka ingin mendapatkan ponsel supermurah itu.
"Para pembeli mengira bisa membeli langsung ponsel pintar dari kantor di Sector 63,"kata salah satu pekerja Ringing Bells. Polisi pun dikerahkan untuk mengamankan lokasi.
'Mirip iPhone'
Advertisement
Freedom 251 memiliki tampilan mirip iPhone. "Meski materialnya dari plastik, kualitasnya cukup baik," demikian dikutip dari Times of India, Kamis (18/2/2016).
Untuk display juga tak mengecewakan. Pun dengan perangkat keras dan lunaknya.
"Namun jangan berharap banyak dengan kameranya." Meski tempat terang hasil jepretannya cukup baik, namun di lokasi yang kurang pencahayaan bisa dikatakan mengecewakan.
"Harga riil dari ponsel pintar ini antara 3.000-4.000 rupee (Rp 600 ribu-Rp 780 ribu)," demikian review Times of India.
Mengapa harga jualnya terlampau murah?
Menurut situs tersebut, perusahaan pembuatnya melakukan produksi massal. Mereka juga punya itung-itungan sendiri untuk memastikan bisa ambil untung dari penjualannya.
Ringing Bells didirikan September 2015 dan mulai menjual telepon genggam lewat situs internet.
"Ini merupakan produk utama kami dan kami kira produk itu akan membawa revolusi dalam industri," seperti dijelaskan seorang juru bicaranya, seperti dikutip dari BBC.
Dia menambahkan saat ini perusahaan mengimpor suku cadang dari luar negeri dan merakitnya di India namun ada rencana untuk mulai memproduksinya secara utuh di dalam negeri.