Liputan6.com, Meksiko City - Nyaris dua bulan bos kartel obat bius Joaquin El Chapo Guzman ditangkap dan dipenjara di Meksiko --lagi-- sebelum nantinya akan diekstradisi ke AS. Pada awal Januari 2016 lalu, setelah wawacara ekslusifnya dengan aktor Sean Penn, ia tertangkap setelah sebelumnya terjadi baku tembak antara pengawalnya dan tentara.
Bagaimana nasibnya sekarang? Menurut sang istri, ia khawatir suaminya tidak diperlakukan dengan baik. Nyawanya terancam.
"Suamiku disiksa perlahan-lahan dan kini tekananan darahnya tinggi, aku takut ia bisa mati kapan saja," ujar Emma Coronel dalam wawancaranya dengan wartawati Anabel Hernandez dari Telemundo, seperti dilansir The Guardian, Senin 22 Februari 2016.
Advertisement
"Suamiku korban kambing hitam bagi pemerintah Meksiko, dan kini hidupnya dalam bahaya karena kondisi penjara yang semakin parah semenjak ia ditangkap lagi," tambah Coronel.
Guzman ditangkap kembali pada Januari setelah menghirup udara bebas selama 6 bulan. Selama itu, otoritas Meksiko jadi bulan-bulanan akibat pelariannya yang luar biasa dengan cara menggali terowongan dan kabur pada Juli 2015.
Baca Juga
"Mereka hanya ingin suamiku membayar semuanya akibat kabur dari penjara. Mereka bilang kalau mereka tidak akan menghukumnya? Nyata iya. Bahkan, mereka tidak membiarkannya tidur, ia tak punya privasi bahkan tak boleh ke kamar mandi," klaim perempuan berusia 26 tahun itu.
Guzman kini menghadapi 7 tuduhan serius di berbagai negara bagian AS, termasuk konspirasi pembunuhan, penculikan, pencucian uang dan distribusi narloba. El Chapo dituduh telah memimpin organasasi penyelundupan kokain sebesar 800 ribu kilogram selama 2003 hingga 2014 ke AS dan negara-negara lain.
Coronel mengatakan ia tak tahu-menahu bisnis suaminya adalah pengedar obat bius dan mengatakan El Chapo sudah kaya dari dulu.
"Sesuatu yang jelek, yang iblis lakukan di bagian dunia manapun, suamiku yang disalahkan. El Chapo bukan orang paling kuat di dunia, namun pemerintah Meksiko mengarang cerita sehingga ia jadi buronan kelas kakap. Aku yakin suamiku menyembunyikan kebusukan mereka," ujar mantan ratu kecantikan Meksiko itu.
"Ia pria lembut, tidak pernah kasar, aku tak pernah melihatnya melontarkan kata-kata buruk kepada orang lain," imbuh perempuan bertubuh seksi itu lagi.
Cinta pada Pandangan Pertama
Coronel lahir di California, AS dan punya dua warga negara. Ia bertemu Guzman pada 2006 saat ia berusia 17. Saat itu El Chapo tengah jadi buronan setelah kabur pertama kalinya dari penjara pada 2001.
"Aku sedang menari dengan pacarku saat itu. Mata kami saling berpandangan dan ia tersenyum menggodaku," kenang Coronel.
"Ia membuatku percaya diri, sebagai temannya," katanya sambil mengingat pertemuannya dengan bos kartel tersebut.
Ketika ditanya apa yang membuatnya tertarik kepada pria yang 26 tahun lebih tua, Coronel menjawab,"caranya dia berbicara memikat hatiku."
"Ia tak pernah memberi hadiah besar kepadaku. Ia pikat orang lain dengan cara ia bertindak laku. Ia sungguh baik, dan hormat kepada orang lain."
Setahun kemudian, saat Coronel berusia 18 tahun, keduanya menikah. Mereka dianugrahi dua bayi perempuan kembar pada Agustus 2001.
Dipercaya si kembar adalah salah dua dari 19 anak biologis El Chapo.
Ia menolak laporan media yang mengatakan pesta pernikahannya mewah dan dihadiri oleh politisi kelas atas Meksiko.
"Tidak benar itu, hanya keluargaku dan orang-orang seputar ranch (tempat mereka menikah) yang hadir. Itu cuma pesta kecil," ucap Coronel.
"Aku tak pernah melihatnya bersama politisi," tegasnya.
Menurut Coronel, mereka tidak bisa bepergian ke manapun untuk bulan madu, disinyalir karena El Chapo dikenai larangan bepergian keluar negeri, bukan karena alasan Guzman menggelar pesta sederhana.
Setelah menikah, Coronel pindah ke Culiacan, basis operasi Guzman. Ia lalu menyelesaikan SMA-nya dan lanjut kuliah jurnalisme. Coronel hanya bertemu sang suami sesekali karena Guzman harus pindah dari satu tempat ke tempat lainnya menghindari aparat. Selama itu, Coronel selalu dipanggil Guzman mi reina, ratuku.
Advertisement
'Keturunan' Kartel
Coronel mengatakan kalau ia ingin kedua putri kembarnya dibesarkan layaknya gadis normal. Mereka tak harus menderita akibat dosa-dosa yang dituduhkan kepada anaknya. Namun, kartel Sinaloa adalah urusan keluarga.
Sang ayah, Ines Coronel Barreras, dilaporkan adalah letnan tepercaya Guzman. Ia ditahan bersama saudara laki-lakinya, Ines Omar tahun 2013. Keduanya ditahan karena dituduh mengirim narkoba dari Meksiko melalu Arizona untuk kartel Sinaloa.
Adik ayah Coronel yang termuda Edgar, ditangkap pada Agustus 2015 karena dianggap membantu Guzman melarikan diri.
Bahkan ada rumor yang mengatakan bahwa Ignacio 'Nacho' Coronel Villarreal, partner top Guzman, yang dibunuh oleh aparat Meksiko pada 2010 adalah paman Coronel. Namun ia sanggah selama wawacara berlangsung.
Ditanya apa yang ia lakukan kalau Guzman diekstradisi ke AS, Coronel menjawab, "Aku akan ikuti dia ke mana pun karena aku mencintainya..."