Sukses

Foto Pengantin Bawah Umur Beredar, Media Sosial China Heboh

Pasangan asal China kini tengah menjadi perbincangan media sosial China karena menikah di bawah umur.

Liputan6.com, Guangxi - Perdebatan panas kembali terjadi melalui media sosial  China, terkait sebuah foto sepasang kekasih berusia 16 tahun yang belum lama ini menyelenggarakan pernikahan mereka.

Awalnya, kabar yang beredar kedua pasangan tersebut masih berusia 13 dan 16 tahun. Namun, tak terima dengan obrolan netizen, mereka mengeluarkan suara dengan memberikan klarifikasi melalui dunia maya bahwa keduanya berusia 16 tahun.

Keduanya juga mengungkapkan bahwa pernikahan telah mendapat persetujuan dari orang tua dan keluarga mereka, meskipun undang-undang menyatakan usia sah untuk menikah di China adalah 22 untuk laki-laki dan 20 untuk perempuan.

Mereka mengungkapkan pernikahan mereka mendapat restu dan dukungan keluarga. (Asia One)

Dilansir dari Asia One, Selasa 23 Februari 2016, pasangan yang sudah tidak bersekolah itu berasal dari kota kecil di Guangxi, China. Mereka juga mengatakan keduanya sudah saling kenal selama satu tahun sebelum memutuskan untuk menikah.

Selain memberikan klarifikasi tentang usia mereka, kedua pasangan juga menyangkal tuduhan netizen yang mengatakan pernikahan mereka terjadi karena si perempuan sedang mengandung.

"Kami merasa pernikahan kami tidak bisa dihindari setelah saling mengenal selama satu tahun. Jadi, kami memutuskan untuk melangsungkan resepsi pernikahan dan mengajukan pembuatan surat menikah ketika sudah mencapai batasan umur yang sah," ungkap pengantin pria berusia 16 tahun.

Perdebatan juga diarahkan pada si laki-laki yang berhenti sekolah ketika mencapai kelas 2 SMP. Sementara menurut hukum di China, seorang remaja wajib mendapatkan pendidikan selama 9 tahun, yakni enam tahun SD dan tiga tahun SMP.

Awalanya, kabar yang beredar mereka berusia 13 dan 16 tahun. (Asia One)

"Keluargaku adalah peternak, dan karena aku tidak berbakat di sekolah, untuk apa aku harus menghabiskan waktu dan uang untuk pendidikan?," ungkap pengantin pria.

Menurut laporan, sejak berhenti sekolah dua tahun lalu, ia telah bekerja di Nanning, ibukota Guangxi.

Kendati demikian, netizen tetap mempertanyakan alasan pernikahan mereka, karena telah dianggap sebagai tindakan ilegal.

"Apa mungkin keluarga mereka mengatur pernikahan itu, dan menyebarkan undangan hanya untuk mengumpulkan uang dari tamu? Lagipula pernikahan mereka tidak sah menurut hukum," ungkap pengguna Weibo, Ajiaojiao.

Namun, pandangan tersebut tidak mendapatkan tanggapan dari kedua pasangan.

"Kami jatuh cinta dan keluarga kami mendukung pelaksanaan acara pernikahan. Kami hanya menunggu usia yang tepat untuk menikah. Perdebatan atau perhatian yang ditujukan kepadaku ini telah mengganggu kehidupanku," pungkas pengantin pria.