Sukses

Asyik Makan Tiram, Mutiara Langka Rp 8 Juta Nyaris Patahkan Gigi

Seorang wanita hampir merontokkan giginya ketika mencoba mengunyah hidangan laut. Ternyata ada sebutir mutiara senilai Rp 8 juta.

Liputan6.com, Issaquah - Seorang pengunjung restoran hidangan laut mendapatkan kejutan yang menyenangkan. Tidak disangka, butiran keras yang hampir merusak giginya ternyata merupakan benda langka.

Dikutip dari Seattle Times, Kamis (25/2/2016), pasangan Chris dan Lindsay Hasz sedang menikmati hidangan laut di restoran Montalcino di kota Issaquah, negara bagian Washington, ketika kejutan itu datang.

“Saya memesan hidangan laut berisi tiram dan remis dipadu linguine dengan saus arak putih dan lemon. Masih setengah jalan, saya menggigit sesuatu yang keras. Saya hampir merontokkan gigi saya, karena benda itu keras sekali," kata Hasz.

Karena suasana restoran agak gelap, Hasz tidak segera mengetahui benda keras tersebut.

” Bentuknya bulat sempurna, terlihat seperti mutiara. Tapi terlihat lebih gelap daripada mutiara putih biasa. Begitu gelapnya sehingga saya kira berwarna hitam. Saya menaruhnya dalam kantong dan menyelesaikan makanan, tidak memikirkannya lagi," kata Hasz.

Kembali ke rumah mereka di Issaquah, bulatan misterius itu kelihatan seperti berwarna ungu. Setelah mencari penjelasan di internet, Hasz menyadari telah mendapatkan sesuatu yang luar biasa.

“Ketika saya Google permata ini, saya mendapati suatu jenis khusus mutiara disebut dengan mutiara Quahog. Sangat langka. Saya lihat ada beberapa dijual secara daring dengan harga hingga ribuan dolar.”

Ia kemudian membawa mutiara itu ke ahli permata di Issaquah yang membenarkan bahwa mutiara itu memang dihasilkan oleh tiram Quahog.

Mutiara langka berwarna keunguan ini dikenal dengan nama mutiara Quahog.(Sumber KOMO News)

 

“Saya jarang melihatnya di sini. Mutiara ini sebenarnya berasal dari Pantai Timur," kata Ted Irwin dari Northwest Gemological Laboratory kepada Issaquah Press.

Sementara itu, negara bagian Washington berada di Pantai Barat AS.

Kepada harian Issaquah Press, ia mengatakan bahwa mutiara ini bernilai setidaknya US$ 600—setara dengan lebih dari Rp 8 juta. Mutiara itu tercipta melalui proses alamiah di dalam tiram Quahog.

Wanita penemu mutiara itu mengatakan kepada Seattle Times bahwa ia tidak berniat menjualnya dan akan membuatnya perhiasan.

“Saya akan memasangnya di seuntai kalung.”