Liputan6.com, Nimes - Tim arkeolog berhasil mengidentifikasi 3 makam yang dipercaya merupakan kuburan muslim tertua di Eropa. Menurut data karbon, usia kerangka di dalamnya berasal dari abad ke-8.
Kerangka itu ditemukan di sebuah situs kuno. Almarhum dimakamkan dengan wajah menghadap Mekkah, ke arah kiblat. Catatan karbon menunjukkan mereka secara genetis berasal dari Afrika Utara. Penemuan itu dimuat di jurnal Plos One.
Lebih lanjut lagi, tanggal radio karbon memperlihatkan tulang-tulang itu berusia dari abad ke-7 hingga 9. Kemungkinan besar mereka adalah muslim penakluk Eropa selama periode tersebut.
Advertisement
"Menurut data itu, kerangka dari situs Nimes milik pejuang dari tentara Ummayad saat Arab melakukan ekspansi ke Afrika Utara melewati Eropa," tulis hasil penemuan itu seperti dilansir dari Guardian, Kamis (25/2/2016).
Baca Juga
Penemuan itu memberikan dimensi baru tentang era itu, yang selama ini terbatas sejarah dan data arkeologinya.
"Kita tahu bahwa muslim telah masuk ke Eropa sejak abad ke-8, tapi hingga sekarang tak ada bukti tentang keberadaan mereka," kata Yves Gleize, arkeolog dari French National Institute for Preventive Archaeological Research, sekaligus ketua tim.
Kuburan-kuburan itu awalnya ditemukan pertama kali tahun 2016 di jalanan utama Nimes oleh pekerja konstruksi untuk membuat parkir bawah tanah.
Kerangkanya dianalisis dengan sangat cermat yang membutuhkan waktu bertahun-tahun hingga mendapat kesimpulan bahwa 3 pria itu dikubur telentang menghadap Mekkah.
Satu kerangka berusia 20 tahun-an yang lain 30-an dan 50-an. Dari tulang-tulang itu tidak didapati tanda luka akibat perang.
Kuburan muslim lainnya ditemukan di Merseimulle, tetapi berasal dari abad ke-13. Makam lainnya ditemukan di Montpellier, Prancis , yang kemungkinan berasal dari abad ke-12.